Berita

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia/RMOL

Politik

KPSI: Omnibus Law 'Cilaka', Nama dan Substansinya Manipulatif

SABTU, 18 JANUARI 2020 | 17:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menilai Presiden Joko Widodo salah langkah dengan mengajukan Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di Indonesia.

Sekjend KSPI Muhammad Rusdi mengatakan bahwa Jokowi salah strategi dalam menciptakan lapangan kerja dengan cara merancang RUU omnibus law lantaran telah diteliti menyengsarakan para buruh.

“Jadi sekali lagi, salah strategi Pak Jokowi kalau memang melalui Omnibus Law, ini manipulatif dari namanya dan substansinya. Kemudian ingin menciptakan lapangan kerja,” ucap Rusdi di Kantor LBH Pusat, Jakarta, Sabtu (18/1).


“Yang ada adalah nasib buruh makin terpuruk, nasib buruh makin tertindas yang terakhir adalah investasi seperti apa yang mau diundang Pak Jokowi? Terbukti yang masuk ke Indonesia adalah investasi dari China,” tambahnya.

Menurutnya, seharusnya Jokowi meniru langkah strategis dari negara-negara sahabat sehingga investasi di Indonesia banyak diminati dan para buruh bisa bekerja maksimal.

“Strategi kedua adalah menurut MODI sebuah lembaga investasi internasional yang menyatakan bahwasannya bukan upah buruh yang menyebabkan investasi lebih memilih Malaysia, Thailand dan juga Vietnam dibanding Indonesia," jelasnya.

Saat terjadi perang dagang diantara China dan Amerika Serikat, kata dia, Indonesia gagal mengambil untung untuk menarik investor.

Nyatanya bukan soal upah, lanjutnya investor lebih memilih Malaysia, Thailand dan Vietnam karena faktor China.

“Mereka memilih itu, dikarenakan ada kesamaan ekspor dengan China bukan karena upah buruh,” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya