Berita

Diskusi mendedah kerumitan kasus Jiwasraya/RMOL

Politik

Skandal Jiwasraya, Praktisi Forensik Keuangan Tunggu Penegakan Hukum

SABTU, 18 JANUARI 2020 | 13:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kasus gagal bayar polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya masih menjadi sorotan berbagai pihak. Terlebih upaya pengusutan kasus yang merugikan negara Rp13,7 triliun itu masih terus bergulir.

Praktisi forensik keuangan, Stevanus Alexander Sianturi menilai, semua perusahaan baik itu BUMN maupun swasta pasti memiliki regulasi yang kredibel. Karena itu, ia meyakini bahwa pengusutan kasus Jiwasraya ini bakal segera terselesaikan.

Menurut Alexander, untuk mengusut tuntas kasus tersebut kuncinya ada pada upaya penegakan hukum.

"Sebenernya di Indonesia sudah diatur. Nah, tinggal penegakan hukumnya," ujarnya dalam diskusi Populi Center dan Smart FM Network bertajuk "Mencoba Mengerti Kerumitan Masalah Jiwasraya, dll." di The MAJ Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1).

Alexander juga meyakini bahwa lembaga dan kementerian terkait dalam hal ini Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menyelesaikan kasus ini.

"Tinggal bagaimana disana perlu ditingkatkan," demikian Alexander.

Dalam kasus ini, lima orang telah ditetapkan tersangka yakni; eks Kepala Divisi Investasi ‎Jiwasraya, Syahmirwan, eks Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim, dan eks Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo.

Kemudian, Komisaris PT Hanson Internasional Tbk, Benny dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Mineral, Heru Hidayat.

‎Kelimanya dijerat melanggar pasal 2 dan pasal 3 UU 20/2001 tentang tindak pidana korupsi. Dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya