Berita

Ahmad Yani/RMOL

Politik

Penindasan Uighur Masuk Pelanggaran HAM Berat, Indonesia Kok Diam Saja?

JUMAT, 17 JANUARI 2020 | 01:30 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perlakuan represif dan kebijakan tidak manusiawi yang dialami etnis minoritas Uighur di Xinjiang masuk ke dalam pelanggaran HAM berat.

Demikian yang disampaikan oleh Advokat dan juga Akademisi Hukum dan Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta Ahmad Yani saat menjadi pembicara dalam diskusi publik yang diselenggarakan Institute Democracy Education (IDE) bertema 'Kejahatan Kemanusiaan RRC Atas Kaum Uighur', di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).

"Dengan melihat kejahatan kemanusiaan yang sangat serius ini, Indonesia seharusnya sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim dan juga sebagai anggota Dewan Keamanan PBB non tetap mengambil peran yang cukup signifikan," jelasnya.

Namun sayangnya, lanjut Yani, Indonesia tidak berani mengambil peran tersebut karena ketergantungan ekonomi yang begitu luar biasa terhadap China.

"Saya kira society dapat mengambil peran dengan langkah awal membuat petisi terhadap kekerasan itu," tegasnya.

Pembukaan Undang-undang dasar 1945 memerintahkan bahwa negara Indonesia harus ikut terlibat dalam perdamaian dunia dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Namun Kenapa Indonesia diam? Apa yang tega membuat Indonesia sebagai negara Muslim dengan populasi terbesar di dunia memilih bungkam atas kejahatan kemanusiaan terhadap saudara muslimnya?," tanya Yani.

"Indonesia jangan hanya diam saja karena ini sudah bertentangan dengan spirit internasionalisme yang dianut oleh Indonesia. Tidak boleh ada penjajahan di atas muka bumi dalam bentuk apapun," jawabnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya