Berita

Direktur Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan/RMOL

Politik

Soal Uighur, Syahganda: Indonesia Takut Nyerang Karena Sedang Jadi Mitra Dagang

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 21:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Hingga saat ini, pemerintah China masih menutup rapat-rapat aktivitas etnis minoritas Uighur di Xinjiang dari pihak luar.

Bahkan media massa pun kesulitan untuk mengakses informasi soal dugaan pelanggaran HAM berat yang teradi di sana.

Keterbatasan inilah yang dinilai Direktur Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan membuat pemberitaan media massa banyak diperoleh dari media barat.

"Karena informasi itu tidak terbuka, jadi reportase dilakukan seperti semi intelijen," kata Syahganda saat menjadi pembicara dalam diskusi publik yang diselenggarakan Institute Democracy Education (IDE) bertema 'Kejahatan Kemanusiaan RRC Atas Kaum Uighur', di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).

Syahganda melanjutkan, dua Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah sesungguhnya telah mendatangi Uighur. Namun kedua ormas tersebut tak bisa melihat realitas secara utuh lantaran dibatasi pemerintah setempat.

"Mereka yang visit enggak boleh keluar (penginapan) tanpa pengawasan aparatur keamanan di sana. Sehingga mereka pun enggak bisa meng-capture kejadian di sana," jelasnya.

Syahganda pun berpandangan, kasus Uighur ini telah menjadi Isu Internasional yang bahkan Amerika sendiri mendorong untuk ikut campur. Hal ini berbeda dengan sikap pemerintah Indonesia yang terkesan kurang agresif.

"Lalu kenapa negara Islam seperti Indonesia enggak mau nyerang? Karena saat ini jadi mitra dagang. Secara nyata gerakan di sana sejatinya semakin keji," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya