Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan/Net

Hukum

Lemkapi: Informasi Tanpa Klarifikasi Telah Rugikan Andi Sinjaya Ghalib Dan Polri

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 17:49 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pengakuan Budianto yang mengejutkan soal adanya permintaan uang Rp 1 miliar oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib akhirnya ditarik olehnya sendiri.

Belakangan, Budianto mengaku permintaan uang tersebut datang dari seseorang yang mencatut nama Kasat.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan, meminta kepada pihak-pihak tidak melakukan penyebaran informasi dan fitnah yang menyesatkan terhadap Andi Sinjaya.

“Dalam peristiwa ini telah terjadi ‘trial by the press’ karena tersebarnya informasi yang tidak diklarifikasi sebelumnya sehingga menjadi bola liar,” kata Edi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/1).

Akibat kejadian itu, kata Edi, telah menurunkan harkat dan martabat Andi Sinjaya dan tentunya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai institusi Andi bernaung.

“Kami melihat Andi dipindahkan ke lembaga pendidikan karena tenaganya dibutuhkan disana," tambah doktor hukum ini.

Sebelumnya, mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib dipastikan tidak melakukan pemerasaan Rp 1 miliar seperti isu yang beredar belakangan. H

al itu ditegaskan langsung oleh Budianto, pelapor kasus pengerusakan tanah yang disebutkan oleh Indonesia Police Watch (IPW).

Menurut Budianto telah terjadi kesalahan informasi, hingga akhirnya tudingan mengarah ke Andi Sinjaya. Padahal oknum yang memeras dirinya Rp 1 miliar bukan anggota polisi. Namun orang di luar institusi Polri yang menjanjikan bantuan agar kasus tersebut bisa tuntas.

"Perkara ini sudah cukup lama, itu ada beberapa makelar kasus, markus (makelar kasus) yang menawarkan saya bahwa mereka dapat membantu dari atas sampai ke bawah dan membuat saya percaya," kata Budianto kepada wartawan, Rabu (15/1).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya