Berita

Wahyu Setiawan/Net

Politik

TPDI: Patut Diduga Ada Uang Lebih Besar Di Balik Suap Harun Ke Wahyu

RABU, 15 JANUARI 2020 | 13:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

PDI Perjuangan tidak memiliki kepentingan mendesak di daerah pemilihan Sumatera Selatan I. Dengan kata lain, kasus suap yang diduga melibatkan caleg PDIP Harun Masiku dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan adalah urusan pribadi.

Ketua Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) Petrus Selestinus bahkan melihat kasus ini sebatas ambisi besar Harun Masiku yang berkeinginan kuat mendapatkan kekuasaan.

“Sehingga dengan kemampuan materi atau uang yang sangat besar mencoba menggusur posisi Riezky Aprilia dari anggota DPR RI,” ujar koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) itu kepada wartawan, Rabu (16/1).


Kasus ini pun terbilang aneh. Terlebih PDIP, dalam hal ini, Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto, mau berkorban dengan menempuh segala cara, sekalipun di luar kewajaran.

“Mengapa tidak membiarkan Harun Masikhu sendiri yang menempuh upaya hukum,” tanyanya.

Jika hanya karena ambisi besar Harun Masiku dengan motif uang dan kekuasaan, maka patut diduga ada uang dengan jumlah yang lebih besar bermain di kasus ini.

Uang yang dimaksud bukan sebatas Rp 900 juta yang diminta Wahyu Setiawan. Juga bukan uang barang bukti sebesar Rp 400 juta yang di OTT.

“Kuat dugaan di balik semua itu, ada uang besar yang bermain di luar jatah uang yang diminta Wahyu Setiawan,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya