Berita

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat jalani pemeriksaan di Mapolda Jateng/RMOLJateng

Presisi

Jalani Pemeriksaan Intensif, Raja Dan Ratu Keraton Agung Sejagat Diboyong Ke Mapolda Jateng

RABU, 15 JANUARI 2020 | 09:54 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Setelah menginap semalam di Polres Purworejo, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan Fanny Aminadia, sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi digelandang ke Mapolda Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.

Dipimpin langsung Dir Reskrim Um Polda Jateng Kombes Budi Haryanto, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat akan menjalani penyidikan intensif untuk mengungkap sepak terjangnya. Termasuk motif mendirikan kerajaan.

"Pagi ini kita bawa kedua pelaku ke Polda Jateng untuk memperdalam pasal yang disangkakan termasuk untuk mengungkap keterlibatannya dalam pidana lain," ujar Budi, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (15/1).


Untuk diketahui, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat sementara ini dijerat pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946 dan pasal 378 tentang penipuan.

Pasal 14 UU RI No. 1 Tahun 1946 mengatur "barang siapa menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat di hukum maksimal 10 tahun.

Lebih lanjut Budi mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi yakni warga Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Selain itu, pemilik rumah Chimawan yang berpangkat Resi atau Penasihat dan Prasetyawan sebagai Mahapatih di Keraton Agung Sejagat beserta pengurus lain juga telah dimintai keterangan.

"Sementara ini masih menjadi saksi, kita akan dalami," tandasnya.

Sejumlah barang bukti pun ikut disita dari Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat. Antara lain KTP Totok Santosa dan Fanny Aminadia.

Polisi juga telah memperoleh bukti-bukti dokumen palsu kartu-kartu yang dicetak oleh tersangka untuk melakukan perekrutan anggota Keraton Agung Sejagat.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya