Berita

Ilham Saputra/Net

Politik

KPU: Tidak Ada Parpol Lain Yang Ajukan PAW Seperti PDIP, Sampai 3 Kali

SELASA, 14 JANUARI 2020 | 15:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengajuan permohonan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR PDIP dapil Sumsel I Riezky Aprilia oleh Harun Masuki, diakui Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak dilakukan oleh partai politik lain.

Pasalnya, permohonan PDIP bisa dibilang tidak wajar karena dilakukan sebanyak tiga kali.

Selain itu, partai banteng ini juga tidak mematuhi mekanisme permohonan yang sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.


"Kan mereka meminta penegasan kita. Kemudian kita tegas, (ada surat) pertama, kedua, ketiga. Sejak awal kita tegas (menolak usulan)," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra, saat ditemui di Kantor Pusat KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).

Ilham juga menyatakan, permohonan PAW caleg yang dilakukan parpol lain sesuai prosedur.

"Surati DPR baru DPR surati KPU," sebut Ilham.

Oleh karena itu, Ilham mengatakan kalau ajuan PAW oleh parpol lainnya tidak ada yang seperti partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

"Enggak ada parpol lain yang seperti itu," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, persoalan PAW anggota PDIP di dapil Sumsel I ini menjadi perkara yang ditangani KPK.

Karena, KPK mencium bau amis dari proses permohonan PAW yang dilakukan PDIP kepada KPU.

KPK berhasil menciduk Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang terbukti menerima suap Rp 400 juta. Selain itu, tiga orang yang berasal dari unsur PDIP juga diamankan.  

Wahyu sendiri diduga berperan sebagai pihak yang akan mendorong PAW Riesky Aprilia untuk diberikan kepada Harun Masuki, caleg PDIP dapil Sumsel I yang mendapat perolehan suara terbanyak kelima.

Padahal, dalam aturan perundang-undangan yang berlaku, KPU telah menetapkan Riesky Aprilia sebagai anggota DPR PDIP terpilih dari dapil Sumsel I.

Penetapan itu menyusul, pencoretan nama alm. Nazaruddin Kiemas, paslon nomor urut yang mendapat perolehan terbanyak saat Pileg 2019 lalu. Namun, adik ipar Megawati itu gagal melenggang ke Senayan karena meninggal dunia pada Maret 2019, atau sebelum pelaksanaan pemilu.

Hingga akhirnya, KPU telah mencoret dan mensosialisasikan kepada pemilih, bahwa Nazaruddin telah meninggal dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya