Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Targetkan 60 Persen Kemenangan, Ini Tantangan PDIP Di Pilkada 2020

SELASA, 14 JANUARI 2020 | 03:58 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menargetkan dapat menguasai 60 persen kemenangan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) September 2020 mendatang.

Partai besuatan Megawati Soekarnoputri itu tidak menjelaskan daerah mana yang menjadi target kemenangan.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an menganggap wajar terkait target dari partai Banteng bermoncong putih itu. Menurut Ali Rif'an, sikap PDIP itu adal bentuk optimisme menatap masa depan partainya.


"Target tersebut rasional mengingat PDIP skrg merupakan the ruling party, jadi partai pemenang pemilu (2014 dan 2019) dua kali berturut-turut," kata Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/1).

Lebih lanjut, Ali menyebutkan, kemenangan PDIP di 2 kali Pemilu menunjukkan bahwa kaki politik di basis sangat kuat. Selain itu, kerja mesin politiknya juga teruji memenangkan kontestasi baik di bidang eksekutif maupun legislatif.

"Artinya, kaki politik PDIP di-grass root lebih kuat dibanding partai lainnya, mesin politik partai juga sudah teruji, begitu pula instrumen pemenangan lainnya," tandas Ali.

Meski demikian, target kemenangan 60 persen yang dipasang PDIP menghadapi tantangan yang berat. Salah satu tantangannya adalah bagaimana menghadirkan figur potensial yang sesuai dengan selera masyarakat.

"Dalam pilkada, kekuatan figur paling utama. Figur yang diusung jauh lebih penting ketimbang partai yang mengusung. Ini mengingat di Indonesia figur ID jauh lebih kuat ketimbang party ID," paparnya.

PDIP, kata Ali juga harus punya strategi untuk menggaet pemilih milenial. Alasannya, pemilih milenial akan menjadi ceruk penentu dalam Pilkada mendatang.

"Cara untuk menarik pemilih milenial bisa dilakukan misalnya dengan menarik milenial jadi calon wakil kepala daerah, ataupun dalam kerja-kerja politik menggunakan pendekatan modern, seperti microtargeting (kampanye berbasis personal), tecnopolitic (mendekati pemilih lewat teknologi informasi seperti medsos, visual grafis, video kretif, dan lain-lain)," pungkasnya.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya