Berita

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjan/RMOL

Politik

Zita: Daripada Sibuk Labeli Status, Lebih Baik Bantu Kurangi Beban Jakarta

SELASA, 07 JANUARI 2020 | 11:07 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Presiden Joko Widodo telah mantap untuk memindahkan Ibukota Negara Indonesia dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Pasar Utara dan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Namun demikian, status DKI Jakarta setelah ibukota pindah masih belum jelas. Sebab, Undang-undang mengenai ibukota negara beserta aturan turunannya belum direvisi.

Anggota DPD Jimly Asshiddiqie menyatakan, Jakarta tetap bisa menjadi daerah khusus. Senator asal DKI Jakarta ini menilai, dengan sejarah panjang sebagai ibukota negara, Jakarta sebaiknya dijadikan sebagai daerah khusus ekonomi.


"Daerah khusus ekonomi itu konsep apa? Yang saya tahu adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), ini beda banget," ucap Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani, dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/1).

"Jangan sampai upaya pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi timur dan barat dengan pemindahan ibukota malah berkurang esensinya, karena label macam-macam yang kita tempel untuk Jakarta," sambungnya.

Politikus PAN ini menambahkan, daripada sibuk menamai Jakarta dengan berbagai label, lebih baik pikirkan kembali relasi pusat dan daerah untuk mengurangi beban Jakarta.

"Apa yang provinsi tidak dapat atasi sendiri, pemerintah pusat harus dukung. Bahkan ambil alih, agar lebih cepat. Misalnya menangani banjir kemarin," ucap Zita.

Sebab, menurut Zita, meskipun ibukota dipindahkan, masalah-masalah di Jakarta tidak otomatis beres. Justru harus tetap harus diselesaikan.

"DPRD hanya menjalankan amanat UU, kalau sudah ada opsi-opsi yang diajukan oleh DPR RI dalam pembahasan, maka kita akan jadikan kajian juga. Kami pastinya ingin yang terbaik untuk pembangunan DKI Jakarta," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya