Berita

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho/Net

Presisi

Kapolrestabes Surabaya Bantah Anggotanya Lakukan Pungli

SENIN, 06 JANUARI 2020 | 23:40 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho mengklarifikasi tudingan salah satu warganet yang menyebut jajaranya mencari-cari kesalahan pengusaha yang berujung permintaan uang alias pungli.

Sebelumnya pemilik akun Dwi Kuncoro Setiabudi memposting surat terbuka di akun Facebooknya yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dan menyebut karyawanya (sopir) ketika mengakut bahan bangunan tetap ditilang meskipun memiliki kelengkapan dokumen.

“Sopir kami mengangkut bahan bangunan, dimana surat-surat sudah lengkap. Tetapi kemudian dicegat di jalan tol oleh polisi berpakaian preman. Kenapa kendaraan kami tetap ditahan,” tulis Dwi.


“Saya mohon bantuan Bapak Presiden Joko Widodo karena saya sudah dikomplain konsumen,” sambungnya.

Menanggapi kabar tersebut, Kapolrestabes Surabaya mengatakan pihaknya sudah menjalankan tugas sesuai dengan mekanisme. "Anggota yang menghentikan kendaraan tersebut juga sudah dibekali surat tugas," kata Kombes Sandi kepada wartawan, Senin (6/1).

Sandi menjelaskan, setelah dilakukan penyelidikan hingga di tingkatkan ke proses penyidikan, pemilik usaha yang tidak bisa menunjukkan izin lengkap. Yang bersangkutan juga tidak hadir memenuhi panggilan yang telah dilayangkan penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya hingga saat ini.

Kemudian, Penyidik juga mendatangi tempat usaha untuk dilakukan klarifikasi meski tak ditemui pemilik usaha.Oleh karena itu, proses penyidikan masih berjalan dan penyidik telah melakukan penyitaan truk dan barang yang diangkutnya berupa calsium.

“Selain itu penyidik sudah koordinasi dengan Dirjen ESDM Provinsi Jatim bahwa usaha yang dimaksud hingga saat ini belum dilengkapi perizinan usaha pertambangan khusus pemurnian dan pengolahan (IUPK Pemurnian dan Pengolahan) yang ancaman pidananya 10 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya