Berita

Prabowo Subianto bersama menteri lain saat menyatakan sikap atas aksi China di Natuna Utara/Net

Politik

Uji Ketegasan, Gurubesar UI Tantang Prabowo Cs Gelar Rapat Di Atas Laut Natuna Utara

MINGGU, 05 JANUARI 2020 | 10:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Persoalan Natuna Utara yang dalam beberapa waktu terakhir terus membayangi Indonesia dapat dijadikan indikator untuk menguji komitmen maupun soliditas dari Presiden Joko Widodo dan Kabinet Indonesia Maju-nya (KIM).

Persoalan Natuna Utara bukan persoalan yang dapat diselesaikan oleh satu institusi semata dan perlu dipahami bahwa klaim China di Natuna Utara tidak akan pernah pupus sampai akhir zaman.

Demikian yang diungkapkan oleh Gurubesar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Sabtu (4/1).

Menurutnya, pelanggaran atas ZEE Indonesia di Natuna Utara oleh Coast Guard China bisa ditujukan untuk menguji muka baru di kabinet dan menguji soliditas di dalamnya.

"Hal yang sama pernah dilakukan oleh China saat Presiden Jokowi baru beberapa tahun menjabat. Ketika itu, presiden tegas tidak mengakui sembilan garis putus, bahkan menggelar rapat di KRI di perairan Natuna Utara," jelasnya.

Dengan momentum yang saat ini terjadi, Hikmahanto mengungkapkan seharusnya dapat dimanfaatkan oleh wajah-wajah baru KIM untuk tetap berkomitmen dengan sikap presiden dan kebijakan luar negeri Indonesia terkait Natuna Utara.

Wajah-wajah baru yang dimaksud sendiri adalah Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, hingga Kepala Bakamla Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman.

Untuk menunjukkan komitmen Jokowi dan para menterinya terkait persoalan ini, maka menurut Hikmahanto ada baiknya untuk kembali menggelar rapat di KRI yang sedang berlayar di perairan tersebut.

"Bila bentuk ketegasan seperti ini dilakukan, maka pelanggaran oleh Coast Guard China akan menurun. Namun ini tidak berarti klaim China atas Natuna Utara akan pudar," lanjutnya.

Tidak akan pudar karena klaim China atas nine dashed-lines dan traditional fishing right akan terus ada mengikuti kehadiran fisik China di sana.

Lebih lanjut, Hikmahanto menjelaskan, ketegasan tersebut tidak perlu dikhawatirkan dapat merusak hubungan persahabatan kedua negara dan iklim investasi China di Indonesia.

Jika berkaca pada negara lain, banyak pengalaman negara lain yang memiliki sengketa wilayah namun tidak berpengaruh pada hubungan persahabatan dan investasi. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya