Berita

Konferensi pers menteri di Kemenko Polhukam/RMOL

Politik

Adi Prayitno: Indonesia Jangan Inferior Melawan Negara Seperti China

JUMAT, 03 JANUARI 2020 | 19:55 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Aksi keroyokan menteri-menteri senior Indonesia untuk merumuskan jawaban atas klaim China terhadap perairan Natuna Utara patut disesalkan.

Direktur Eksekutif Parameter Indonesia, Adi Prayitno menilai aksi menteri-menteri senior itu sama saja merendahkan Indonesia dihadapan China.

"Jangan inferior lah melawan negara seperti China," ujar Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/1).


Namanya Geng Shuan, diplomat muda China yang dihadapi oleh Menko Mahfud MD, Menhan Prabowo Subianto, Menlu Retno Marsudi, Kepala Menhub Budi Karya, Menkumham Yasonna Laoly, dan Kepala Bakamla Laksdya A. Taufiq R.

Shuan yang menjelaskan posisi negaranya terkait insiden pelanggaran wilayah yang dilakukan Coast Guard China dan kapal-kapal nelayan negara komunis itu.

Seperti pendahulunya, Shuan secara konsisten menegaskan sikap negara itu pada isu Laut China Selatan.

Bahwa China memiliki wilayah perairan seperti yang mereka gambarkan dalam sembilan garis-putus. Dan itu menabrak wilayah perairan negara-negara Asia Tenggara di kawasan, mulai Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, sampai Malaysia.

Juga menabrak Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia yang diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.

Bagi Adi Prayitno, seharusnya para pejabat negara itu ingat betapa kencangnya jargon "NKRI Harga Mati" selama gelaran Pilpres 2019 lalu.

"Semua bilang NKRI harga mati, nah saatnya sekarang ditunjukkan ketika wilayah Natuna Utara diakui negara lain, ya tidak ada pilihan lain harga mati mempertahankan itu dengan cara apapun," katanya.

"Indonesia tegas dong ngomong itu wilayah kita, harus dijaga sampai titik darah penghabisan," demikian Adi menegaskan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya