Berita

Warga yang Menikmati Musibah Banjir/Net

Nusantara

Sudah Terjadi Sejak 1699, Siapa Yang Mampu Atasi Banjir?

KAMIS, 02 JANUARI 2020 | 08:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Problem banjir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Menurut World Health Organization (WHO), catatan paling awal banjir di Jakarta terjadi pada 1699, atau tepat 320 tahun yang lalu.

Penyebabnya adalah muntahan lava Gunung Salak yang menutup Sungai Ciliwung. Banjir saat itu menggenangi Kota Lama yang menjadi ibu kota kolonial Belanda di bawah pemerintahan VOC (Verenigde Oostindische Compagnie).

Banjir besar terjadi pada 1714 ketika Sungai Ciliwung meluap akibat pembukaan hutan-hutan di kawasan Puncak, Bogor. Sebanyak 100 budak dikerahkan untuk menggali dan membersihkan kali Ciliwung dari sampah perkebunan, seperti  limbah tebu yang dibuang begitu saja di sungai.


Solusi itu tercatat dalam buku Nusantara: A History of the East Indian Archipelago (1943) yang ditulis BHM Vlekke.  

Kemudian pemerintahan Hindia Belanda membangun Kanal Banjir Barat, sebagai solusi mengatas banjir, yang baru tuntas pada tahun 1942.

Namun, program pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT)  tidak pernah terwujud karena kendala dana, dan baru tuntas pada era Reformasi tepatnya tahun 2003.

Minimnya drainase di Jakarta, menjadi penyebab terjadinya banjir. Sementara 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut.

Penurunan tanah memperburuk keadaan, sehingga sejak tahun 1996 muncul satu jenis banjir baru, yang tidak dipicu oleh limpahan air dari Bogor ke Sungai Ciliwung, atau curah hujan tinggi di Jakarta, melainkan pasang laut di Jakarta Utara. Pada 1996 ini, musibah banjir Jakarta telah menewaskan 7 orang.

Musibah banjir Jakarta pada 2002, adalah banjir terbesar dalam sejarah Jakarta. Menurut The Dartmouth Flood Observatory,  sebanyak 25 orang tewas dalam musbah banjir ini.

Pada 2007, banjir terbesar dalam 3 abad terakhir di Jakarta telah menewaskan 69 orang.

Hingga kini, banjir selalu menjadi permasalahan yang tidak ada penyelesaiannya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya