Berita

Akademisi Uighur, Tashpolat Tiyip/Net

Dunia

China Bantah Hukum Mati Akademisi Uighur Usai Dicecar PBB

JUMAT, 27 DESEMBER 2019 | 21:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China membantah telah menahan dan menghukum mati seorang akademisi Uighur, Tashpolat Tiyip. Demikian yang diungkapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah meminta konfirmasi dari Beijing.

"Kementerian Luar Negeri (China) mengatakan kasus mantan presiden Universitas Xinjiang, Tiyip masih berlangsung dan hak-haknya dilindungi sesuai hukum," kutip PBB berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan jurubicara Kemlu China, Geng Shuang pada Jumat (27/12) seperti yang dimuat MalayMail.

Dikatakan oleh Geng, Tiyip telah dicurigai melakukan korupsi dan penyuapan. Namun, menurut Amnesty International (AI), Tiyip dihukum karena kasus separatisme dan telah ditahan secara paksa sejak 2017.


Bahkan pada September lalu, AI mengemukakan, Tiyip akan menghadapi eksekusi setelah melakukan persidangan yang digelar secara rahasia dan tidak adil.

Menanggapi laporan AI, PBB meminta klarifikasi dari pemerintah China mengenai lokasi dan situasi terkini dari ahli geografi tersebut. PBB juga meminta agar keluarga Tiyip dapat diberbolehkan untuk mengunjunginya.

Sementara setelah menjelaskan keadaan Tiyip, Geng dalam pesannya mendesak PBB untuk tidak ikut campur tangan dalam urusan internal negara dan kedaulatan peradilan negara China.

Saat ini, China sendiri tengah dirundung berbagai kritik dan kecaman internasional terkait dengan isu satu juta etnis Uighur yang dimasukan ke dalam kamp-kamp penahanan di barat laut Xinjiang

China yang pada awalnya membantah keberadaan kamp tersebut kini mengakui bahwa kamp-kamp tersebut merupakan pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi terorisme.

Selain itu, isu mengenai banyaknya minoritas muslim Uighur yang menghilang menjadi polemik. Tiyip menjadi salah satu di antara banyak intelektual Uighur yang menghilangi dari publik dan diyakini ditahan dan menghadapi penganiayaan dari pemerintah China.

Selain Tiyip, ada juga Ilham Tohti. Mantan profesor ekonomi ini diyakini telah ditahan oleh pemerintah China.

Tohti mendapatkan hadiah kemanusiaan dari Parlemen Eropa pada Oktober lalu meski hingga kini ia tidak diketahui keberadaan dan kondisinya. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya