Berita

OJK harus introspeksi dalam kasus Jiwasraya/Net

Politik

Kebobolan Di Kasus Jiwasraya, Pengamat: OJK Harus Introspeksi

JUMAT, 27 DESEMBER 2019 | 11:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sistem pengawasan yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai lemah. Hal ini terlihat dalam kasus Jiwasraya yang tidak mampu membayarkan Rp 12,4 triliun polis asuransi JS Saving Plan periode Oktober-Desember 2019, milik nasabah dalam dan luar negeri.

Sistem tata kelola keuangan di perusahaan asuransi plat merah ini bisa dikatakan rusak. Namun, anehnya tidak bisa dicium oleh OJK sebagai lembaga pengawas.

Terkait hal ini, pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto mengatakan, OJK mesti melakukan otokritik atau introspeksi diri terhadap sistem pengawasan di industri asuransi, dengan berkaca kepada kasus Jiwasraya.

"OJK harus introspeksi lah, dia harus bikin otokritik. Coba periksa dalam peristiwa itu (Jiwasraya) sebenernya apa yang terjadi sih," ujar Toto saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/12).

Dari kasus yang membelit Jiwasraya, menurut Toto, permasalahannya terletak di pengelolaan investasi.

Hal itu diperkuat, kata Toto, dengan temuan baru Kejaksaan Agung, yang menyatakan adanya dugaan pelanggaran tata kelola kegiatan investasi di 13 perusahaan yang cenderung mengarah kepada dugaan tindak pidana korupsi.

Akibat dari investasi tersebut, Jiwasraya sampai dengan bulan Agustus 2019 menanggung potensi kerugian negara Rp 13,7 triliun.

"OJK ditanya lah, bagaimana itu pengawasan industri keuangan non-Bank (IKNB), kenapa terjadi lolos-lolos seperti itu. Kemudian ke depannya bagaimana perbaikannya supaya itu tidak terulang lagi," imbau Toto.

"Jadi kalau itu semua dilanggar sama Jiwasraya, terus otoritasnya (OJK) diam saja berarti ada masalah di sistem pengawasan. Jadi ke depannya harus ada perbaikan supaya ini enggak terulang," tandas Toto.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya