Berita

Aktivis Rusia Ruslan Shaveddinov/Net

Dunia

Mangkir Dari Wajib Militer Aktivis Rusia Ruslan Shaveddinov Diculik

JUMAT, 27 DESEMBER 2019 | 06:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ruslan Shaveddinov, ditangkap di rumahnya di Moskow dan diterbangkan 2.000 km ke kepulauan Novaya Zemlya yang terpencil, pada Senin lalu.

Mengapa dia 'diculik'?

Ruslan Shaveddinov dikabarkan telah dibebaskan dari kewajiban mengikuti pelatihan kemiliteran.


Bos Ruslan,  Alexei Navalny, menuduh pihak berwenang menculik aktivis itu karena telah mangkir dari kewajiban mengikuti pelatihan kemiliteran, tulis media Rusia, Kamis (26/12).

Kewajiban mengikuti dinas militer selama 12 bulan berlaku bagi semua pria Rusia yang berusia 18 hingga 27 tahun, tetapi ada pengecualian karena alasan medis atau lainnya.

Shaveddinov bekerja sebagai manajer proyek di Yayasan Anti-Korupsi (FBK) yang dipimpin Alexei Navalny ketika dia ditangkap.

Pengadilan di Moskow menolak banding yang diajukan oleh Ruslan Shaveddinov terhadap wajib militer dengan alasan medis. Setelah itu, pada malam harinya, Ruslan dijemput dari apartemennya dan telepon genggamnya kemudian tidak bisa dihubungi.

Kasus hilangnya Shaveddinov kemudian dilaporkan oleh FBK.

Ruslan, menurut Navalny, berhasil meminjam telepon pada hari Rabu dan mengontaknya seraya mengatakan bahwa ia telah dibawa ke pangkalan Resimen Rudal Anti-Pesawat ke-33, yang markas besarnya berada di Rogachovo, Novaya Zemlya.

Dia mengatakan dia berada di bawah pengawasan terus-menerus, dan seorang pria ditugaskan untuk menemaninya ke mana-mana, termasuk ke toilet.

Telepon miliknya disita, kata Navalny, walaupun selama mengikuti wajib militer, pesertanya diizinkan memiliki telepon selama tidak digunakan untuk mengakses internet.

Shaveddinov diizinkan untuk beraktivitas di luar bangunan barak, namun suhu di luar mencapai minus 27C.

Menurut Navalny, tim pengacaranya akan mendampingi aktivis tersebut untuk menggugat program wajib militer yang dikenakan padanya, seraya mengatakan bahwa dia telah diculik dan ditahan secara ilegal.

Mengecam perlakuan atas rekannya, Navalny bersikeras bahwa Shaveddinov memiliki riwayat sakit yang dapat membebaskannya dari wajib militer.

Kolonel Maxim Loktev, wakil komisaris militer di Moskow, mengatakan kepada kantor berita Rusia Itar-Tass bahwa aktivis tersebut telah lama menghindari dinas militer, walaupun dia wajib mengikutinya.

Siapakah Ruslan Shaveddinov?

Selain mengelola proyek, dia adalah presenter di saluran YouTube Live Navalny.

Ruslan mengurusi segala hal terkait pers saat mendampingi Navalny ketika pemimpin oposisi itu mencoba mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan tahun lalu, ketika Vladimir Putin terpilih kembali.

Navalny, tokoh oposisi paling terkemuka di Rusia, telah melakukan kampanye selama lebih dari satu dekade melawan korupsi dan merupakan pengkritik tajam terhadap pemerintahan Putin.

FBK dinyatakan sebagai "agen asing" oleh kementerian kehakiman Rusia pada Oktober lalu, dan menjadikannya sebagai sosok yang paling disorot oleh pihak berwenang Rusia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya