Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Terlalu Ikut Campur, Jokowi Dengan "Geng Solo" Ganggu Profesionalisme Polri

KAMIS, 26 DESEMBER 2019 | 11:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap Presiden Joko Widodo dalam menggunakan hak prerogatif dengan cara mengurusi karir di internal Polri akan berdampak menganggau profesionalisme di kepolisian.

Demikian disampaikan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/12).

Menurut Khairul, pengangkatan seorang perwira tinggi (Pati) Polri merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, jika terlalu ikut campur akan berdampak pada profesionalisme Polri sendiri.

"Kalau sampai level di bawah pimpinan Kapolri dan Wakapolri masih diatur-atur terlalu dalam, saya kira juga kurang baik, karena itu kan sebenarnya menganggu, jelas itu berpotensi menganggu profesionalisme Polri sendiri," ucap Khairul.

Padahal, lanjut Khairul, karir di tubuh Polri sudah memiliki sistem sendiri yang menjadi acuan atas pengangkatan seorang Polri.

"Mestinya promosi, mutasi itu kan ada sistem sendiri yang menjadi acuan. Dasar-dasarnya jelas, kemampuan, kompetensi, prestasi segala macam, itu yang mestinya kriteria-kriteria yang ketat seperti itu mestinya ada," jelasnya.

"Tapi karena Presiden terlalu dalam mengikuti proses-proses mutasi di tubuh Polri itu menjadi kesannya sistem diabaikan, itu yang kesan yang tampak, kriteria-kriteria ini jadi cuma klaim-klaim yang tidak jelas ukurannya," sambung Khairul.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane sebelumnya berpandangan, penunjukan Irjen Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan "geng Solo" di Polri.

Selain Nana, mantan Kapolrestabes Solo yang langsung melejit karirnya adalah Brigjen Ahmad Luthfi. Dan yang paling anyar diangkatnya Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya