Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/RMOL

Politik

Bantah Beda Persepsi Dengan Moeldoko Soal Uighur, Mahfud MD: Kita Diplomasi Lunak

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 22:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menko Polhukam Mahfud MD menegaskanm tidak ada perbedaan pendapat antara dirinya dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko soal sikap pemerintah terhadap dugaan pelanggaran HAM yang menimpa etnis Uighur di Xinjiang, China.

"Ini wartawan sekarang ini ngaco , Pak Moeldoko bilang kita ndak ikut campur, saya bilang juga ndak ikut campur tapi kita diplomasi lunak. Diplomasi lunak itu artinya tidak ikut campur," tegasnya kepada wartawan di kediaman Menkominfo Johnny G Plate, Kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).

Mantan Ketua MK ini menjelaskan, diplomasi lunak dalam kasus Uighur yang dimaksud ialah mengoptimakan cara-cara diplomatis untuk tetap bersikap terkait dugaan pelanggaran HAM yang menimpa Muslim Uighur di Xinjiang China itu.


"Kalau ikut campur kan langsung berhadapan. Ini ndak ikut campur, ya kita lunak saja seperti saya memanggil Dubesnya. Gimana, oke Indonesia ndak akan intervensi," bebernya.

"Sama persis kok kalimat saya dengan Pak Moeldoko. Tapi kalau media-media zaman sekarang ini judulnya bombastis. Jangan suka gituan lah," imbuh Mahfud.

Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan Indonesia tidak akan ikut campur soal etnis Uighur di Xinjiang China.

Menurutnya, itu urusan dalam negeri negiri China. Moeldoko menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia telah sesuai dengan prinsip standar hubungan internasional.

"Saya pikir sudah dalam standar internasional bahwa kita tidak memasuki urusan luar negeri masing-masing negara," kata di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/12).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya