Berita

Hedri Satrio/Net

Politik

Bungkam Soal Jiwasraya, Hensat: PSI Jangan Cuma Jadi Partai Level Provinsi

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 15:42 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Tanda pagar (Tagar) #PSImingkemSoalJiwasraya masih menjadi trending topic di Twitter Indonesia di hari perayaan Natal tahun ini, Rabu (25/12).

Warganet ramai memperbincangkan sikap pasif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang bungkam terhadap kasus gagal bayar polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya yang diuga mengakibatkan negara merugi Rp 13,7 triliun.

Padahal sebelumnya partai asuhan Grace Natalie ini gemar menyampaikan kritikan. Terlebih lagi kritikan yang menyangkut Pemprov DKI dan juga Gubernur Anies Baswedan.


PSI tak pernah ketinggalan untuk menyerang dan nyinyir terhadapa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Namun dalam kasus ini, PSI diam seribu bahasa.

Bahkan Netizen atas nama akun @tatiherra mengatakan, "Namanya juga 'partai seputar ibukota' lah, tidak ada hubungan sama Bang Anies mah mingkem mereka. #PSImingkemSoalJiwasraya," tulisnya.

Terkait hal ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio tertawa lepas saat diminta komentarnya tentang sikap Netizen kepada PSI.

"Netizen sadis ah ngecap PSI, tapi memang sebaiknya PSI mengubah strateginya untuk melihat masalah nasional dan kritis. Jadi tidak hanya numpang tenar dari Jokowi dan Anies," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (25/12).

"Nanti bila strateginya berubah mudah-mudahan kita bisa melihat PSI baru yang levelnya nasional, bukan cuma partai level Provinsi," sambung pria yang akrab disapa Hensat ini.

Founder Lembaga Survey Kedai Kopi ini juga menyebutkan bahwa mungkin Anies adalah vitamin penambah energi untuk para kader PSI .

"Jadi segala hal tentang Anies bisa bikin mereka ngegas, sementara Jokowi bagaikan AC yang membuat PSI nyaman, sejuk sejuk menghanyutkan. Kalau kritik Jokowi takut hanyut menghilang," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya