Berita

Parlemen Turki/Net

Dunia

Beri Dukungan Serius, Parlemen Turki Jajaki RUU Penempatan Pasukan Ke Libya

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 11:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Parlemen Turki tengah menjajaki Rancangan Undang-Undang (RUU) yang memungkinkan mereka menempatkan pasukan di Libya. Demikian yang diungkapkan oleh jurubicara kepresidenan, Ibrahim Kalin pada Selasa (24/12).

"Mungkin ada kebutuhan untuk otorisasi sejalan dengan perkembangan di sana. Parlemen sedang menangani masalah ini," ujar Kalin dalam konferensi pers setelah rapat kabinet seperti dimuat MEMO.

"Kami akan terus mendukung pemerintah Libya yang diakui secara internasional. Dukungan ini mungkin dalam hal pelatihan militer atau bidang lain, seperti dukungan politik," lanjutnya.


Setelah melakukan perjanjian kerja sama militer dan batas maritim dengan Libya pada bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terus menyuarakan dukungannya terhadap Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang dipimpin oleh Fayez al-Serraj. Selama berbulan-bulan terakhir, GNA berkonflik dengan pemimpin militer Khalifa Haftar yang berbasis di bagian timur negara tersebut.

Sementara Tentara Nasional Libya yang digawangi oleh Haftar mendapatkan dukungan dari Rusia, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab. Al-Serraj mendapatkan bantuan militer dari Turki. Dari laporan PBB, Turki telah memberikan pasokan militer ke Libya meski ada embargo senjata dari PBB.

Meski begitu, Turki mengaku Al-Serraj belum meminta untuk mengerahkan pasukan ke Libya. Namun, jika diminta, dalam pidatonya Minggu (22/12) Erdogan menyatakan siap untuk meningkatkan dukungan dan akan mengevaluasi opsi darat, udara, dan laut bilamana perlu.

Kehadiran Turki di Libya ternyata memicu kekhawatiran Rusia. Pekan lalu, Rusia menyatakan prihatin dengan langkah Turki tersebut dan mempertanyakan kesepakatan militer di antara kedua negara.

Menanggapi hal ini, delegasi Turki melakukan kunjungan ke Moskow pada Senin (23/12) untuk membahas perkembangan Libya dan Suriah.  

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya