Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bukan Cuma Di Indonesia, 122 WN China Penipu Juga Ditangkap Di Nepal

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 15:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bukan hanya di Indonesia, warga negara China juga terbukti melakukan kejahatan kriminal berupa penipuan di negara lain.

Seperti yang dilakukan oleh polisi Nepal yang berhasil menangkap 122 orang WN China yang masuk ke negara tersebut menggunakan visa turis.

Selasa (24/12), di Kathmandu, sebanyak 122 WN China yang terdiri dari pria dan wanita ditangkap dalam aksi penggerebekan yang dilakukan oleh polisi setelah mendapat informasi mengenai kegiatan mencurigakan.


"Ini adalah pertama kalinya begitu banyak orang asing ditahan karena dicurigai melakukan kegiatan kriminal,"  ujar Kepala Polisi Kathmandu, Uttam Subedi seperti yang dimuat Al Jazeera.

Subedi melanjutkan, para WN China tersebut diduga telah melakukan kejahatan dunia maya dengan meretas mesin-mesin bank. Mereka ditahan di kantor polisi yang berbeda dengan sejumlah barang bukti seperti parsor hingga komputer dan laptop.

Kedutaan Besar China belum memberikan komentar. Namun menurut keterangan perwira polisi lainnya, Hobindra Bogati, pihak kedutaan sudah mengetahui aksi penggerebekan tersebut dan mendukung penahanan para tersangka.

Saat ini pihak berwenang tengah menyelidiki kasus ini. Diduga para tersangka juga melanggar izin tinggal karena hanya menggunakan visa turis.

WN China memang kerap melakukan aksi-aksi kriminal di negara-negara Asia, salah satu yang sering terjadi adalah penipuan.

Pada pekan lalu, pihak berwenang di Filipina telah menangkap 342 WN China yang melakukan perjudian ilegal. Sementara itu pada November kemarin, lebih dari 80 WN China ditangkap di Indonesia karena melakukan penipuan.

Pada Oktober lalu, China dan Nepal telah menandatangani perjanjian kerja sama. China berjanji untuk meningkatkan investasi infrastruktur dengan imbalan kuota turis China ke Nepal meningkat hingga 9,2 persen atau menjadi lebih dari 134 ribu orang. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya