Berita

Ilustrasi pengungsi Suriah/Net

Dunia

Pengungsi Suriah Membeludak, Turki Ajak Dialog Rusia

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 11:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Turki kewalahan dengan arus gelombang pengungsi Suriah yang terus masuk ke perbatasannya. Pemerintah Turki pun segera melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk sama-sama mengatasi masalah pengungsi ini.

Pasalnya, membengkaknya jumlah pengungsi ini tak lepas upaya pengambilalihan wilayah oleh pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad yang didukung oleh Rusia yang semakin gencar. Akibatnya, puluhan bahkan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan negara itu.

Senin (23/12), delegasi Turki diketahui tiba di Rusia untuk melakukan pembicaraan mengenai laporan serangan yang dilakukan oleh negara tersebut ke Suriah. Pembicaraan ini juga beriringan dengan informasi dari Kementerian Luar Negeri Turki pada hari yang sama yang menyatakan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melakukan panggilan telepon dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk membahas perkembangan di Suriah dan Libya.


Sebelumnya, Minggu (22/12), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya tidak dapat menangani gelombang pengungsi baru dan mendesak Suriah untuk menghentikan serangan di Provinsi Idlib, barat laut Suriah.

Dilaporkan Reuters, saat ini Turki telah menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah, yang merupakan populasi pengungsi terbesar di dunia. Sedangkan menurut laporan Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), sekitar 120 ribu warga Suriah melarikan diri ke perbatasan Turki.

Munculnya gelombang pengungsi Suriah ini terjadi karena upaya pemerintahan Assad yang ingin kembali merebut wilayah Idlib yang saat ini berada dalam kendali pemberontak setelah 8,5 tahun perang saudara.

Rusia yang selalu mendukung Assad juga diyakini telah membantu menyerang Idlib. Salah satunya dalam serangan jet militer Rusia dan Suriah yang menargetkan konvoi sipil yang berusaha melarikan diri dari Idlib baru-baru ini.

"Ini adalah situasi yang tragis bagi warga sipil yang tersisa di kota itu, karena serangan jet Rusia mengenai konvoi, sementara mereka yang dapat mencapai daerah yang lebih dekat dengan perbatasan tidak memiliki tempat berlindung," ujar seorang aktivis, Mohamed Rasheed.

Serangan tersebut juga diperkuat dengan pernyataan tentara Suriah yang menyatakan bahwa mereka telah melakukan perang sengit di Idlib tenggara dan telah merebut beberapa desa dari pemberontak yang mereka sebut teroris. Namun, baik Rusia dan Suriah menyangkal tuduhan bahwa serangan dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk kepada kelompok warga sipil.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya