Berita

Sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer/Net

Politik

PSI Tak Kapok Nge-Bully, Ingat Pesan Pramoedya Untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 09:09 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apa lagi dalam perbuatan. Jangan ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar-tidaknya.

Begitulah ungkapan populer yang dituliskan oleh sastrawan besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer.

Apa yang disampaikan mendiang Pram, sejatinya tak lekang oleh zaman. Pram seolah telah melihat realita masa depan yang saat ini terbukti dengan banyaknya ketidakadilan karena kebencian yang merasuki.

Seperti peristiwa ambruknya Jembatan Lengkung di area Utan Kemayoran, Minggu kemarin (22/12).

Kejadian ambruknya jembatan di Hutan Kota Utan Kemayoran, langsung dijadikan "senjata" bagi beberapa pihak untuk mem-bully Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Seperti mendapatkan momentum, ambruknya jembatan tersebut langsung dinyinyiri dengan melemparkan kesalahan tersebut kepada Anies Baswedan yang dinilai bertanggungjawab.

Seperti yang disampaikan eks caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Agus Sari yang menyindir Anies melalui Twitter pribadinya.

"Mungkin kurang kuat. Coba ditambah Aibonnya," sindir Agus di akun Twitter-nya.

Namun sayang, sindiran tersebut tak tepat sasaran alias mentah. Lantaran Jembatan Lengkung tersebut bukan pekerjaan Pemprov DKI Jakarta. Menyadari kekeliruannya, Agus segera membuat klarifikasi beberapa jam kemudian.

"Ternyata katanya, ini proyek pusat. Bukan proyek Pemprov. Kita minta pusat memperbaiki yuk. Kalau saja ada anggaran buat aibon mungkin bisa membuatnya lebih kuat," ungkap Agus.

Jembatan di Hutan Kota Kemayoran diketahui berada di bawah tanggung jawab Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek (BLU PPK) Kemayoran. Ini merupakan Satuan Kerja di bawah Kementerian Sekretariat Negara RI, bukan Pemprov DKI.

Oleh karena itu, ungkapan Pram di atas patut direnungkan oleh setiap individu. Sudahkan kita berbuat adil? Jangan-jangan selama ini kebencian lah yang lebih banyak mendominasi.

Pram pernah berkata,"Jika kamu seorang wartawan berhentilah menulis ketika mulai tumbuh bibit benci. Jika kamu politisi, berhentilah banyak berkomentar, dan mulailah belajar mendengar."  

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya