Berita

Pengamat Militer Connie Rahakundini/Net

Politik

Kasus Sandera Abu Syayaf, Pengamat: Mendesak, Presiden Perlu Segera Angkat Wakil Panglima!

SENIN, 23 DESEMBER 2019 | 06:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menyebut kasus terorisme Abu Sayyaf yang menculik dan menahan WNI  adalah salah satu persoalan yang harus segera bisa dijawab oleh Presiden dan Panglima TNI.

Menurut Connie, saat ini pemerintah harusnya membahas tentang deterrent effect agar negara lain tidak main-main kepada Indonesia.

“Pemerintah mestinya memberikan deterrent effect, atau daya getar kepada negara lain. Sehingga, negara lain tidak bisa main-main untuk mengganggu keutuhan dan kedaulatan Indonesia,” ujar Connie saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/12).

"Kemampuan aparat kita, apalagi semua pasukan khusus kita, termasuk Kopassus, tidak dan jangan pernah diragukan lagi,” tuturnya.

Saat ini adalah waktu yang tepat bagi Kementerian Pertahanan mensupport penuh kebijakan TNI tentang pembentukan dan terbentuknya Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) baru.

“Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkobgabwilhan) dan Kogabwilhan harus segera memiliki Markas Komando mumpuni, agar dapat konsep koordinasi operasi antar-angkatan (interoperabilitas) di TNI dapat segera terwujud," kata Connie.

Bukan hanya itu, Presiden Jokowi dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, perlu segera mengangkat seorang Wakil Panglima (wapang) TNI seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden No 65/2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia dan diteken Presiden Jokowi pada 18 Oktober 2019 lalu.

“Ini untuk menjawab berbagai persoalan pertahanan dan keamanan saat ini, sudah waktunya Presiden dan Panglima mengangkat Wapang!” urai Connie.

Sesuai pasal-pasalnya, salah satu alasan dibentuknya kembali posisi Wakil Panglima adalah dalam kaitan terbentuknya Kogabwilhan, selain Koopsus pun dapat segera digerakkan.

“Sehingga akan jelas di wilayah tanggung jawab Kogabwilhan mana, Abu Sayyaf case ini harus diselesaikan," tutup Connie.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya