Berita

Demo dukung Uighur/Net

Dunia

Ulama Malaysia: Uighur Saudara Kita, Boikot China Sampai Ke Produknya

MINGGU, 22 DESEMBER 2019 | 08:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Negara-negara dengan mayoritas muslim tidak boleh diam melihat saudaranya diperlakukan tidak adil. Salah satu hal yang dapat dilakukan dan bisa berdampak signifikan tentu saja melalui ekonomi, khususnya perdagangan.

Demikian yang disampaikan oleh salah seorang tokoh Islam terkemuka dari Malaysia, Mohd Asri Zainul Abidin (Dr. Maza) kepada Al Jazeera ketika ditemui di sela-sela pertemuan puncak Kuala Lumpur Summit yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), dari Rabu (18/12) hingga Sabtu (21/12).

Menurut Dr. Maza, selain tekanan diplomatik, tekanan ekonomi terhadap China atas dugaan pelanggaran hak asas manusia terhadap lebih satu juta muslim Uighur di Xinjiang yang ditahan di kamp-kamp akan lebih berpengaruh.


"Kita perlu melakukan boikot sampai tingkat produk China. Mereka tahu kekuatan daya beli kita," ujar Dr. Maza seraya mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi akan mempengaruhi kebijakan negara mana pun di dunia.

Pernyataan tersebut tampaknya tidak keliru. Pasalnya, pasar China untuk negara-negara muslim terbilang besar. Menurut Pusat Perdagangan Internasional, untuk Malaysia saja, China memiliki nilai ekspor sebesar 45,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 639 triliun (Rp 13.966/dolar AS) pada 2018.

Sementara untuk Indonesia, China masih menjadi negara impor terbesar dengan pemenuhan impor hingga 28,9 persen menurut Badan Pusat Statistik pada 2018. Tak hanya itu, bahkan untuk India dengan minoritas muslim (200 juta), ekspor China mencapai 76,9 miliar dolar AS atau Rp 1.072 trilliun pada 2018.

Dengan angka-angka tersebut, terbukti bahwa negara-negara muslim memiliki peran yang besar dalam menjalankan roda perekonomian China. Meski demikian, dikatakan oleh Dr. Maza, keputusan ini harus diambil pada tingkat tertinggi.

"Kita harus melakukan sesuatu, karena mereka (Uighur) adalah saudara dan saudari kita," tambahnya.

Bukan hanya Dr. Maza, pada November lalu, seorang tokoh Uighur yang berada di pengasingan di Eropa juga menyerukan negara-negara muslim untuk mengakhiri hubungan perdagangan dengan China.

Tetapi tampaknya hal tersebut sulit dilakukan mengingat dalam pemungutan suara Resolusi Dewan HAM PBB untuk mengakhiri penahanan masal etnis Uighur pada Juli lalu saja, 14 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) justru menyatakan penolakannya.

Hal ini lah yang kemudian menjadi salah satu alasan Kuala Lumpur Summit yang dihadiri oleh negara-negara muslim menyuarakan dengan keras persoalan Uighur alih-alih melalui pertemuan rutin OKI.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya