Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (di podium)/RMOL

Dunia

Indonesia Kirim Dana Hibah Rp 7,5 Miliar Untuk Rohingya

JUMAT, 20 DESEMBER 2019 | 15:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan memberikan dana hibah sebesar Rp 7,5 miliar untuk proses repatriasi pengungsi Rohingya kepada Sekretariat ASEAN.

Pemberian dana hibah tersebut tertuang dalam penandatanganan perjanjian Agreement Between The Government Of The Republic Indonesia and ASEAN On The Implementation  Of The Grant For The Repatriation Of Displaced Persons To Myanmar.

Perjanjian diteken langsung oleh Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman dan Deputy Secretary-General of ASEAN for Community and Corporate Affairs Robert Matheus Michael Tenne di Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta, Jumat (20/12).


"Tadi yang kita tanda tangani adalah grant yang besarnya Rp 7,5 miliar. Grant tersebut diberikan melalui ASEAN Secretariat karena ada saat pertemuan KTT (ASEAN ke-35) kemarin disepakati pembentukan ad hoc task force untuk memantau full waktu implementasi dari Plenary Need Assessment (PNA)," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Adapun dana hibah ini bertujuan untuk membangun confidence building dari displaced person yang ada di Cox's Bazar, Bangladesh untuk dapat direpatriasi secara sukarela, aman, dan bermartabat, lanjutnya.

Langkah ini, menurut Retno adalah bentuk komitmen Indonesia terhadap kemanusiaan dan perdamaian dunia.

"Kita selalu walk to talk dalam artian kita tidak hanya menyampaikan statement, komitmen setelah itu kita lupa," tambahnya.

Sementara dana hibah tersebut diketahui juga merupakan implementasi dari salah satu dana development cooperation yang sudah didirikan di Indonesia.

Untuk tahun ini, Indonesia telah memberikan kontribusi untuk beberapa negara Pasifik seperti Fiji, Nauru, Tuvalu, hingga Solomon Island yang total jumlahnya 10,7 juta dollar AS.

Selain disaksikan oleh Retno, penandatanganan perjanjian tersebut juga disaksikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan Dita Besar Myanmar untuk ASEAN U Min Lwin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya