Berita

Susi Pudjiastuti/Net

Politik

Sindir Kebijakan Susi, Gerindra: Sebatas Larang, Heboh, Tapi Tanpa Solusi

RABU, 18 DESEMBER 2019 | 08:20 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Partai Gerindra mengkritisi tajam aturan dari Susi Pudjiastuti sewaktu masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Tepat di tahun 2016, Susi mengeluarkan Permen 56/2016 yang berisi larangan menjual benih lobster untuk budidaya.

Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule mengkritik lantaran selama larangan itu berlangsung, pemerintah tidak juga membangun sarana dan prasarana pemberdayaan budidaya lobster.

Padahal jika itu dibangun, maka bukan tidak mungkin Indonesia sudah menjadi negara pengekspor lobster terbesar di dunia.

“(Sebatas) larang, heboh, tanpa solusi,” sindirnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (18/12).

Sementara yang terjadi, sambung Iwan, adalah sebaliknya, pelarangan justru menciptakan monopoli dan hanya menguntungkan kartel. Buntutnya, adalah tindak kejahatan baru untuk urusan lobster, yaitu penyelundupan.

“Dari awal disampaikan bahwa kenapa tak bangun pemberdayaan budidaya benih lobster, berdayakan nelayan, beri kredit bunga rendah. Tugas negara, proteksi dan beri akses pasar,” tegasnya.

Seharusnya, sambung Iwan Sumule, benih lobster atau benur harus dibudidayakan dan dikembangkan. Jangan hanya mengandalkan alam.

“Apalagi, ada data yang sebut harapan hidup hanya 1 persen (di alam),” sambung Iwan Sumule.

“Ini bukan hanya soal larangan ekspor, tapi soal bagaimana nelayan budidaya bisa diberdayakan dan dibangun,” tekannya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya