Berita

Menko Polhukam, Mahfud MD/RMOL

Politik

Mahfud Janji Bebaskan WNI Yang Disandera Abu Sayyaf Tanpa Noda Darah

SELASA, 17 DESEMBER 2019 | 14:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemerintah Indonesia berencana melakukan upaya khusus untuk membebaskan 3 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak September lalu.

Melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Pemerintah  berjanji membebaskan mereka tanpa ada pertumpahan darah, alias kontak senjata.

"Kita akan melakukan langkah-langkah selanjutnya untuk membebaskan sandera tanpa korban jiwa, tanpa menodai kedaulatan negara kita dan tetangga," jelas Mahfud dalam jumpa pers di Kantor Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (17/12).

Namun, saat ditanya strategi apa yang akan digunakan pemerintah untuk membebaskan sandera, Mahfud enggan menjabarkan.

Ia hanya mengatakan bahwa pemerintah masih akan terus berkoordinasi dengan otoritas pemerintah Filipina, untuk bisa menjalankan misi pembebasan.

"Komunikasi jalan, diplomasi antara Kemlu(Kementerian Luar Negeri) Filipina jalan, juga antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina (Rodrigo Duterte) jalan," dia menambahkan.

Sebagai informasi, pernyataan Mahfud ini disampaikan usai menggelar rapat terbatas (ratas) yang dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Badan Intelejen Negara (BIN), Kepolisian, dan TNI.

Ratas ini membahas soal upaya pembebasan WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf yang terjadi pada September 2019 lalu.

Awalnya, penyanderaan ini diketahui dari sebuah rekaman video yang diunggah di Facebook pada Sabtu (16/11).

Dalam video tersebut tampak 3 orang pria bertelanjang dada disandera oleh kelompok bersenjata yang diduga berafiliasi dengan Abu Sayyaf.

Ketiga orang yang disandera itu kemudian diketahui sebagai WNI bernama Maharudin Lunani (48), putranya Muhammad Farhan (27), dan anggota kru Samiun Maneu (27).

Mereka diculik oleh orang-orang bersenjata dari kapal pukat nelayan yang terdaftar di Sandakan, perairan Tambisan. Masih dalam tayangan video tersebut, seorang sandera mengatakan kalau kelompok tersebut meminta tebusan hingga Rp 8 miliar, apabila ingin sandera dibebaskan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya