Berita

Ilustrasi Sidang PBB/Net

Dunia

Bantu Kurangi Sanksi Korea Utara, Rusia Dan China Ajukan Draf Resolusi Ke Dewan Keamanan PBB

SELASA, 17 DESEMBER 2019 | 10:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia dan China mengajukan draf resolusi untuk menyerukan bantuan atas sanksi yang diterapkan kepada Korea Utara. Draf tersebut telah diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB.

Dalam salinan draf yang diperoleh TASS, Selasa (17/12), disebutkan bahwa Dewan Keamanan PBB akan menyesuaikan langkah-langkah sanksi yang lebih relevan terhadap Korea Utara, dengan pertimbangan kepatuhan negara Semenanjung tersebut terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Sanksi yang secara langsung terkait dengan mata pencaharian penduduk sipil di Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK-Korea Utara) harus dicabut pada tanggal yang lebih awal," terang salinan dokumen tersebut.


Draf tersebut juga menyambut baik kelanjutan dialog antara Amerika Serikat dan Korea Utara di semua tingkat. Rusia dan China juga menyerukan untuk dimulainya kembali perundingan enam pihak atau memulai kembali konsultasi multilateral dalam format serupa lainnya, dengan tujuan memfasilitasi solusi damai dan komprehensif melalui dialog.

Sebagai tambahan, resolusi kedua negara tersebut juga menyerukan kepada semua pihak yang terkait untuk mempertimbangkan langkah-langkah praktis lebih lanjut guna mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea.

Rancangan resolusi tersebut menyarankan pembebasan sanksi yang diterapkan kepada Korea Utara terhadap mesin-mesin industri dan kendaraan transportasi dan barang-barang tertentu di bidang kemanusiaan dan mata pencaharian.

Daftar lengkap barang-barang tersebut seperti besi, baja, bahan rel kereta api, baja untuk atap, sekrup, baut, paku keling, buldoser, excavator, hingga penggiling jalan tercantum dalam lampiran draf tersebut.

Sebelumnya pada Rabu (11/12), Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi darurat untuk membahas buruknya situsi di Semenanjung Korea. Namun, dewan tidak mencapai kesepakatan dan mengadopsi pernyataan bersama apa pun.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya