Berita

Unjuk rasa menentang UU Amandemen Kewarganegaraan/Net

Dunia

Protes UU "Anti-Muslim", Lebih Dari 100 Orang Terluka

SENIN, 16 DESEMBER 2019 | 15:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Unjuk rasa menentang pengesahan Undang-Undang (UU) Amandemen Kewarganegaraan atau kerap disebut UU 'Anti-Muslim' di India menelan korban.

Lebih dari 100 aktivis terluka setelah terlibat bentrokan dengan polisi pada Minggu (15/12). Di Universitas Jamia Millia Islamia, Delhi massa terlibat kejar-kejaran dengan aparat kepolisian yang dibekali gas air mata dan tongkat pemukul.

Jurubicara Rumah Sakit Keluarga Kudus mengatakan, pihaknya telah merawat 26 orang yang menderita luka ringan. Puluhan orang juga dirawat di rumah sakit berbeda.


"Banyak dari mereka mengalami cidera patah tulang. Kami kehabisan plester paris untuk gips," ujar seorang pejabat di Rumah Sakit Alshifa yang merawat sekitar 80 orang dilansir Reuters.

Kemarin merupakan hari kelima unjuk rasa besar-besaran yang terjadi di seluruh India terhadap UU 'Anti-Muslim'. Menurut pihak berwenang, unjuk rasa membakar bus, mobil, dan sepeda motor yang dibalas dengan tembakan gas air mata dari polisi.

"Sekitar 4.000 orang memprotes dan polisi melakukan apa yang mereka lakukan untuk membubarkan massa ketika membakar bus," ujar seorang perwira senior di Delhi Chinmoy Biswal.

Menanggapi protes massa, pemerintah telah menutup akses internet di beberapa negara bagian. Di Delhi Tenggara, semua sekolah ditutup lebih awal untuk liburan musim dingin.

Dalam UU 'Anti-Muslim' ini, pemerintah India memberikan status kewarganegaraan kepada warga negara non-Muslim Bangladesh, Pakistan, dan Afganistan yang secara ilegal tinggal di India sejak 2015.

Dikatakan oleh Perdana Menteri Narendra Modi, UU tersebut bertujuan untuk menyelamatkan minoritas di tiga negara yang mayoritas beragama muslim. Namun, banyak pihak menganggap UU ini justru telah mendisriminasi para umat muslim di India.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya