Berita

Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH. Sobri Lubis/RMOL

Politik

FPI Minta Anies Review DWP Yang Dinilai Hanya Ajang Maksiat

SENIN, 16 DESEMBER 2019 | 11:14 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perhelatan musik elektronik terbesar se-Asia Tenggara, Djakarta Warehouse Project (DWP), telah selesai diselenggarakan. Namun kritikan terhadap event musik berskala internasional tersebut masih saja terus bermunculan.

Acara musik DWP memang tak lepas dari pro dan kontra. Bagi mereka yang menolak, acara musik ini dinilai tak lebih dari sebuah ajang maksiat.

Bahkan, protes terhadap DWP ini selalu digaungkan setiap kali perhelatan ini akan organisasi massa (ormas) pun beberapa kali berunjuk rasa di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta untuk mendesak pembatalan acara tersebut.

Begitu pun dengan yang dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) yang mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengkaji ulang acara musik ini.

"Kami sarankan sebaiknya Bapak Anies Baswedan selaku Gubernur DKI saat ini, melakukan review menyeluruh terhadap berbagai kebijakan yang sangat potensial membuka celah dan peluang berkembangnya segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan dengan konsultasi kepada alim ulama," ungkap Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH. Sobri Lubis dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/12).

Oleh sebab itu, lanjut Sobri, FPI menuntut Anies untuk mencabut berbagai izin tempat hiburan dan kegiatan hiburan yang telah nyata dijadikan ajang atau memfasilitasi berbagai kemungkaran dan kemaksiatan.

Tak hanya itu, FPI juga mengkritisi Anies karena memberi penghargaan kepada Diskotek Colosseum, Jakarta. Adapun jenis penghargaan yang diberikan Anies ialah Adikarya Wisata.

"FPI menuntut (Gubernur DKI) menghentikan pemberian penghargaan kepada tempat tempat hiburan seperti diskotek dan sejenisnya yang tidak ada manfaat sama sekali dalam pencapaian indeks manusia yang beriman dan bertaqwa," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya