Berita

Istimewa

Politik

Dari Aktivis Hingga Politisi Berkumpul Bahas Resolusi Konflik Bangsa Muslim

SENIN, 16 DESEMBER 2019 | 01:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Konflik kemanusiaan yang bersinggungan atau bahkan dialami oleh umat Islam tidak dapat dihindarkan. Iraq, Suriah, Rohingya, Uighur, hingga Kashmir adalah beberapa contoh yang dapat menggambarkan hal tersebut.

Kondisi ini lah yang membuat lembaga think tank internasional asal Turki, Ekonomik ve Sosyal Araştırmalar Merkezi (ESAM) menyelenggarakan sebuah konferensi internasional untuk merespons persoalan konflik yang menimpa bangsa-bangsa Muslim.

Sabtu (14/12), bertempat di Ankara, Turki, para tokoh politik, aktivis, dan intelektual muslim dari berbagai negara berkumpul di "28th International Congress of Muslim Communities Union". Tak terkecuali kehadiran dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Dalam pertemuan yang mengangkat tema "Peace, Justice, Mercy for a New World" itu, diisi dengan pidato dari berbagai tokoh hebat seperti Dewan Penasehat Presiden Turki Bülent Arınç, Presiden Partai Saadet Turki Temel Karamollaoğlu, Juru Bicara Hamas Palestina Sami Abu Zuhri, Perdana Menteri Bangsamoro Haji Murat Ibrahim, dan Presiden Vatan Party Libya Abdulhakim Belhaj.

"Kita di sini akan bertukar pandangan tentang solusi bersama yang bisa dicapai dalam menyikapi perubahaan dan perkembangan yang terjadi di dunia Islam," ujar Presiden ESAM, Recai Kutan dalam sambutannya seperti keterangan tertulis yang diterima wartawan.

Diungkapkan oleh Ketua Majelis Pertimbangan KAMMI Turki, Adhe Nuansa Wibisono, diharapkan inisiatif dari ESAM ini lebih jauh dapat didorong menjadi level dialog antar negara Muslim.

“Konferensi ESAM ini adalah titik permulaan yang baik dalam upaya resolusi konflik, selanjutnya kita perlu mendorong agar isu dunia Islam ini bisa dibahas lebih jauh ke dalam level negara, pemerintah dengan pemerintah," ujarnya.

Lebih lanjut, Adhe berharap Kuala Lumpur Summit yang disponsori oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dan Perdana Menteri India Imran Khan dapat menjadi tempat untuk menindaklanjuti hasil konferensi tersebut sehingga benar-benar berdampak bagi dunia Islam.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya