Berita

Ujang Komarudin/Net

Politik

Rakyat Lebih Percaya Prediksi BPS Ketimbang Optimisme Sri Mulyani

MINGGU, 15 DESEMBER 2019 | 09:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat perekonomian Indonesia bakal suram di 2020. Penyebabnya, antara lain karena perang dagang, ekonomi global, dan dari sektor pertambangan seperti batubara yang merosot hingga 45 persen.

Pernyataan Suhariyanto ini tentu bertolak belakang dengan optimisme yang kerap disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa ekonomi bakal melesat.

Menyikapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut bahwa rakyat akan lebih percaya pada data BPS. Sebab, BPS merupakan badan resmi pusat data di Indonesia dan tidak memiliki pretensi apapun dalam menyampaikan data faktual.


“Kita (rakyat) masih percaya pada BPS. Karena merupakan lembaga resmi yang objektif dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/12).

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani merupakan elemen pemerintah atau institusi politik yang memiliki tendensi politis untuk menutupi pertumbuhan ekonomi yang bakal carut marut di 2020.

“Institusi politik terkadang bisa membolak-balikkan keadaan. Bisa yang benar jadi salah, begitu juga sebaliknya,” katanya.

Lebih lanjut, Ujang menilai wajar jika BPS memprediksi perekonomian Indonesia di 2020 bakal suram. Penyebabnya bukan hanya resesi dunia yang berdampak pada kondisi ekonomi dalam negeri. Tapi juga karena daya beli masyarakat semakin melemah, kebutuhan meningkat, tapi pendapatan menurun.

“BPJS sudah naik, nanti listrik naik, BBM naik. Nilai ekspor juga lebih rendah dari impor. Gejala-gejala tersebut membuat ekonomi di 2020 bisa buram dan seram,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya