Berita

Mendikbud Nadiem Makarim/Net

Politik

Begini Skema Asesmen Pengganti Ujian Nasional

SABTU, 14 DESEMBER 2019 | 14:53 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Penerapan Ujian Nasional yang selama ini menjadi tolok kelulusan siswa akan digantikan dengan sistem asesmen kompetensi.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga menjelaskan, asesmen nantinya akan bertolok ukur pada Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) yang terdiri dari beberapa komponen.

Pertama kompetensi dasar minimum, yaitu literasi.


"Bagaimana mereka (siswa) dilihat dari kemampuan penalaran dan analisis situasi di sekitarnya," papar Ade dalam diskusi Polemik bertajuk “Merdeka Belajar Merdeka UN” di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).

Kedua yaitu numerasi, seperti matematika yang mengajarkan ilmu logika. Namun Ade menegaskan, nantinya penilaian itu tak berbasis hafalan, melainkan kemampuan nalar dan analisa peserta ddik.

Ketiga, survei karakter sebagai tujuan pendidikan yang membentuk siswa berakhlak mulia dan berbudi pekerti.

"Ini harus disurvei karakter pancasilais itu gimana. Tapi gimana anak itu di-assest tentang sikap gotong royong, atau sering bullying, kemampuan mereka menghormati orang tua. Jadi karakter itu penting," ujarnya.

Asesmen ini akan dilakukan di tahun keempat Sekolah Dasar (SD), tahun kedua Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Asesmen itu bisa memberikan jeda perbaikan bagi siswa selama 1,5-2 tahun.

Dia mengatakan, asesmen itu dilakukan untuk memetakan kompetensi minimum.

"Jadi anak-anak itu, guru atau sekolah itu, di-assest, dilakukan penilaian supaya bisa melakukan perbaikan ke depan. Apa yang terjadi di masa lalu, kekurangan-kekurangan, kita lakukan perbaikan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya