Berita

Lutvianto Pebri Handoko (kanan)/RMOL

Nusantara

CEO Akupintar: Hasil UN Tidak Terpakai Di Lapangan

SABTU, 14 DESEMBER 2019 | 12:38 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sistem standarisasi akademik melalui Ujian Nasional (UN) ternyata tidak terpakai di lapangan.

Begitu ditegaskan CEO Akupintar Lutvianto Pebri Handoko dalam diskusi polemik bertajuk "Merdeka Belajar Merdeka UN", di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).

"Sejauh ini saya rasa itu, sebagaian besar mereka apalagi SMA itu masuk perguruan tinggi itu berbeda, sehingga setelah sekolah itu harus ikut bimbel lagi," kata Lutvi.


Begitupun hal yang sama ketika siswa SMP ingin masuk dalam SMA yang dikatakan sekolah favorit harus melalui tes yang diterapkan sebagai standart sekolah tersebut.

"Saya cukup memahami yang ada di kepala Pak Nadiem. Memang benar (UN harus dihapus)," tekan dia.

Sementara itu, Kabiro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud Ade Airlangga Masdiana mengatakan, penghapusan UN yang kembali dilontarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sebetulnya telah lama diwacanakan semenjak era Muhadjir Effendy.

"Waktu kemarin juga sudah. Kritik-kritik banyak dan waktu menteri Muhadjir juga menyatakan akan evaluasi," kata Airlangga ditempat yang sama.

Pada saat Muhadjir, sambung dia, penghapusan UN diganti dengan UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) lantaran dinilai UN kurang efektif yang hanya memakan biaya besar. Di sisi lain, UN hanya membuat siswa dipaksa untuk mengafal.

"UN yang lalu kurang efektif dan kurang terpakai. Lalu kemudian orang dipaksa menghafal. Ini akibatnya semua orang jadi stres," tandasnya.

Nantinya, standart kelulusan siswa diberikan penuh kepada masing-masing sekolah dengan UASBN. Dengan begitu, guru-guru dapat menentukan kurikulum dan standart kelulusan yang diharapkan.

"Jadi penentuan kelulusan ada di sekolah dan lagi-lagi bahwa anak-anak itu tidak ditentukan hanya pada satu atau berap mata pelajaran lulus atau ga lulus tapi disitu dia bisa ditentukan guru bisa kasih assement, portofolio, tugas, kasih berbagai macam untuk standart kelulusan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya