Berita

Arif Budimanta/RMOL

Politik

Istana: Anak Cucu Perusahaan BUMN Akan Didesain Ulang

SABTU, 14 DESEMBER 2019 | 11:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keberadaan ratusan anak dan cucu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat Menteri Erick Thohir pusing.

Pasalnya, bidang usaha yang dikerjakan oleh anak cucu perusahaan plat merah itu tidak sejalan dengan bidang usaha yang digeluti induknya.

Staf Khusus Presiden Arif Budimanta menyebutkan, anak cucu BUMN ada yang memiliki usaha jasa cleaning service, catering, rumah sakit hingga hotel.

Jenis-jenis usaha itu berada di bawah naungan perusahaan BUMN besar seperti Pertamina, Pelni hingga PTPN.

"Apa urusan perusahana BUMN memiliki anak usaha, badan usaha punya catering. Maksudnya menunjang enggak? Jangan jauh dari core concern-nya (bidang yang difokuskan)," kata Arief dalam diskusi "Garuda dan Momentum Pembenahan BUMN" di Jakarta, Sabtu (14/12).

"Perusahaan pertambangan itu hampir semua punya rumah sakit, Pertamina banyak, Pelni, PTPN di Medan kalau kita lihat ada rumah sakit. Ini harusnya dikelola secara profesional," sambung Arif.

Anak cucu perusahaan yang berpotensi mematikan usaha rakyat dan swasta itu, diakui Arif bakal dimoratorium atau dihentikan, dengan mengacu kepada Keputusan Menteri (Kepmnen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) SK Nomor 315/MBU/12/2019.

"Ini akan dikonsolidasi, jadi by intention itu memang awalnya untuk kebutuhan karyawan, mungkin 20-30 tahun lalu. Tapi kita harus redesign dong," pungkas Arif Budimanta.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya