Berita

Jansen Sitindaon/Net

Politik

Tak Ingin Perpanjang Laporan Hendry Yoso, Jansen Sitindaon: Mari Selesaikan Secara Pancasila

KAMIS, 12 DESEMBER 2019 | 14:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pelaporan polisi terhadap Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief oleh politisi PDIP Henry Yosodiningrat agaknya tidak menjadi masalah serius bagi Partai Demokrat.

"Lebih baik semua duduk bareng. Karena persoalan ini bermula dari debat terkait Pancasila, mari kita selesaikan juga persoalan ini dengan mekanisme sila keempat 'musyawarah mufakat'," ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/12).

Kendati begitu, kata Jansen, pihaknya tetap siap menghadapi pelaporan dari anak buah Megawati Soekarnoputri itu. Sebab, Henry Yoso telah melontarkan pernyataan-pernyataan provokatif di muka publik.

"Karena sudah dilaporkan tentu akan kami hadapi. Apalagi Andi Arief inikan Wasekjen Partai Demokrat, tentu partai akan membela," kata Jansen.

"Karena di video yang beredar kemarin, Andi Arief juga kan diancam akan dipukuli di depan anak dan istrinya yang disampaikan Henry Yoso di depan khalayak ramai di acara Bang Zulkifli Hasan," sambungnya.

Jansen mengajak, mari dibuktikan bahwa Pancasila itu memang relevan untuk menyelesaikan masalah dan sudahi pertikaian.

Namun, karena Demokrat dan Andi Arief sendiri lebih memilih suasana adem dan tidak berkepanjangan, dia pun mengurungkan niatnya dengan tidak melaporkan balik laporan Henri Yoso ke Bareskrim Polri.

"Padahal ancaman kekerasan fisik ini jelas kualifikasinya secara pidana lebih tinggi dari sekedar pencemaran nama baik. Dengan adanya laporan polisi ini pasti tensi jadi naik lagi," demikian Jansen.

Hendry Yoso melaporkan Andi Arief karena postingan "Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partai dan kekuasaan -mayoritas PDIP otot-. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendri Yosodiningrat melaporkan Rocky Gerung" di akun @AndiArief__.

Sebelumnya, Bareskrim Polri menolak laporan Henry Yoso yang hendak melaporkan Rocky Gerung karena dianggap menghina Presiden Jokowi. Rocky dianggap menghina Presiden karena menyebut Jokowi tidak paham Pancasila.

Henry Yoso mengaku kecewa kepada Bareskrim karena menolak laporannya apalagi telah menunggu lebih dari 4 jam. Polisi beralasan, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) itu belum mendapat kuasa dari Jokowi sebagai pihak yang merasa dirugikan.

Dia menyebutkan, sebagai mantan anggoat Komisi III DPR dan berasal dari Lampung, dia mengaku kecewa atas sikap Rocky yang diangkap menghina Jokowi. Kata advokad senior itu, 60 persen masyarakat Lampung merupakan pemilih Jokowi.

"Saya khawatir Rocky Gerung dibacok sama orang Lampung. Karena apa? Rakyat Lampung kecewa sedih pedih melihat Presiden-nya dicaci maki, dikatakan tidak paham Pancasila. Dia pasti akan besar kepala dengan peristiwa ini. Dan dia akan mengulangi ini lagi akan menghina Presiden," kata Henry Yoso.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya