Berita

Foto: Istimewa

Publika

Diplomasi Gudeg Dan Gado-gado Di Pasifik

RABU, 11 DESEMBER 2019 | 08:37 WIB

BANYAK cara yang kami lakukan dalam menunjang diplomasi di Pasifik. Di samping pendekatan Budaya dan Ekonomi, Kuliner menjadi pilihan bagus dalam menjadikan para pemangku kepentingan disini sahabat Indonesia.

Beberapa kali kami mengundang teman-teman Iwi (sebutan untuk orang Maori) dan Pasifika (sebutan untuk mereka yang berdarah Pasifik) ke Wisma Duta untuk makan siang atau makan malam. Menu yang kami sajikan adalah aneka makanan Indonesia yang sesuai dengan lidah mereka. Kita bersyukur Indonesia punya banyak pilihan yang cocok dengan cita rasa masyarakat dunia yang beragam.

Makanan itu ibarat lagu. Tidak semua lagu meski kita suka dan bangga, cocok dengan audiens yang kita hadapi. Sama persis dengan makanan. Di sinilah kejelian kita diuji jika ingin jamuan yang kita adakan sukses dalam pengertian mereka puas, dan kita berhasil mempromosikan kuliner Indonesia.


Beberapa hari lalu kami mengundang beberapa teman Iwi dan Pasifika yang kebenaran punya posisi penting dan strategis di pemerintah, parlemen, kampus dan dunia usaha.

Menyesuaikan lidah mereka yang terbiasa dengan makanan segar yang didominasi oleh sayur mayur, kaya serat, bercitarasa manis, tidak pedas dan berbumbu tebal, kami menyajikan Gado-gado sebagai selada, Gudeg Jogja sebagai makanan utama dan Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam sebagai penutup.

Cita rasa Pasifik ini diperkaya dengan kehadiran NZ Pinot Noire dan Souvignon Blanc serta Kopi Arabika dari Jawa Barat.

Alhamdulillah Aupito William Sio, (Menteri Urusan Pasifik), Anahila Kanongata'a Suisuiki (Anggota Parlemen dari Partai Buruh), Associate Professor Hon Dame Winnie Laban (Wakil Rektor Victoria University) dan 4 undangan lainnya dari dunia usaha puas.

Diselingi candaan-candaan politik dan cerita di balik kuliner yang disajikan, semua makanan tersantap habis. Yang diundang kenyang, yang mengundangpun senang.

Tantowi Yahya

Dutabesar Republik Indonesia untuk Selandia Baru

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya