Berita

Pembentuka ICMA/Net

Muhammad Najib

ICMA Sebagai Indikator Kebangkitan Rumpun Melayu Di Dunia Islam

SENIN, 09 DESEMBER 2019 | 14:31 WIB | OLEH: DR. MUHAMMAD NAJIB

DALAM Silaturrahim Nasional (Silaknas) sekaligus Miladnya ke-29, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang berlangsung selama tiga hari (26-28 Desember)  di Kota Padang, ICMI telah menancapkan tonggak sejarah baru dengan dimantapkannya berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim se-Asia Tenggara (ICMA).

Selain delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Jimly Asshiddiqie, juga hadir delegasi Malaysia yang dipimpin oleh Mohd Nur Manuty, delegasi Cambodia yang merupakan delegasi terbesar sebanyak 41 orang dipimpin oleh Mentri Senior Ostman Hassan, delegasi Brunei dipimpin oleh Arman bin Haji Asmad, delegasi Timor Leste yang dipimpin oleh Arif Abdullah Sagran.

Gagasan ICMI mengawinkan antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  (Iptek) dengan Iman dan Taqwa (Imtaq) tampaknya semakin mendapatkan dukungan yang meluas di kawasan Asia Tenggara. Fenomena ini menandai kesadaran para tokoh Islam, menghadapi semakin dominanya peran sain dan teknologi dalam perkembangan peradaban ummat manusia, baik dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.


Saat menerima anugrah B.J.Habibie Award dalam bidang teknologi dan demokrasi, Ilham Habib sebagai putra sulung Almarhum yang hadir mewakili keluarga, mengingatkan bahwa istilah Iptek dan Imtaq lahir dari Almarhum, saat menjadi Menristek dan memimpin ICMI.

Ilham mengulangi pernyataan Habibie waktu itu, dengan mengibaratkan Iptek dan Imtaq sebagai dua sayap pesawat terbang yang akan mengantarkan umat Islam mencapai cita-citanya. Sementara dalam bidang politik, BJ.Habibie berkeyakinan bahwa demokrasi compatible dengan Islam. Karena itu, Ilham atas keluarga mengucapkan terimakasih atas anugrah/award yang diterimanya.

Sebenarnya ICMA sudah dideklarasikan dalam acara pembukaan Silaknas ICMI ke-28, tahun lalu di Lampung, di hadapan Presiden RI Joko Widodo yang diikuti oleh penandatangan prasasti oleh Prediden RI. Dengan demikian pertemuan ICMA ke-2 di kampus Universitas Negeri Padang (UNP) kali ini, merupakan kelanjutan untuk memantapkan kehadirannya.

Ada dua agenda besar ICMA; pertama, mempercepat perkembangan Sumber Daya Insani (SDI). ICMA menggunakan istilah SDI bukan SDM, dengan alasan SDM berkonotasi hanya berhenti pada keterampilan yang sifatnya fisik atau kecerdasan otak untuk keperluan kehidupan duniawi semata. Sementara istilah SDI, disamping memiliki tujuan duniawi juga mencakup dimensi spiritual yang berorientasi ukhrawi.

Kedua, membangun kekuatan ekonomi dan bisnis. Disadari kecilnya jumlah pengusaha muslim di kawasan, sementara peran ekonomi dan bisnis semakin penting dalam mengangkat harkat dan martabat ummat. Dengan agenda ini, diharapkan akan terbangun jaringan para pengusaha di kawasan, selain memperbanyak jumlah pengusaha Muslim itu sendiri.

Dalam hal kepengurusan, secara aklamasi disepakati Jimly Asshiddiqie sebagai ketua untuk waktu satu tahun saja. Sedangkan ketua berikutnya akan dipilih sesuai AD/ART yang kini sedang digodog dan terus dimatangkan. Sedangkan kelengkapan pengurus diharapkan sudah tersusun tidak lebih dari dua bulan.

Dalam sidang-sidangnya, sejumlah peserta yang berdiskusi dengan serius dan mendalam memiliki keyakinan, lahirnya ICMA bukan saja akan memberikan manfaat kepada Ummat Islam di kawasan Nusantara, akan tetapi juga warga Nusantara secara keseluruhan.

Dengan paham ke-Islaman yang washatiah yang bersifat moderat dan berkarakter inklusif, maka ICMA benar-benar akan mengembangkan pesan Al Qur'an sehingga menjadi Rahmatan Lil Alamin.

Beberapa peserta bahkan berkeyakinan, jika misi ini berhasil dijalankan, maka kaum Muslim Melayu bukan mustahil bisa menjadi model dan rujukan dunia Islam secara keseluruhan. Wallahua'lam.

Penulis adalah pengamat politik Islam dan demokrasi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya