Berita

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Alue Dohong/Net

Politik

Uni Eropa Tuding Indonesia Terkait Kebakaran Hutan

KAMIS, 05 DESEMBER 2019 | 08:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Indonesia menanggapi tudingan Uni Eropa yang menyebut emisi karbon yang dihasilkan dari kebakaran hutan di Indonesia lebih buruk dari pada di Brasil.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sekaligus Ketua Tim Delegasi RI pada COP25, Alue Dohong, mengatakan sebaiknya menggunakan data untuk menilai sesuatu.

"Ya itu kan penilaian dia, kalau menilai itu dengan data dong jangan dengan dissenting opinion," kata Alue Dohong di Madrid, Spanyol, Rabu (4/12).

"Menurut saya kebakaran hutan tidak hanya di Indonesia, kamu lihat Brasil berapa juta hektar terbakar," sambung Alue.
Kebakaran lahan dan hutan bisa terjadi di belahan dunia mana pun. Menurut Alue tidak ada negara yang tidak memiliki kebakaran lahan dan hutan.

"Tapi yang harus diingat nggak ada istilah zero burning. Yang harus dilakukan sekarang adalah mengurangi kebakaran itu tadi akibat perubahan iklim yang ekstrem. Australia saja terbakar, Eropa banyak yang terbakar tahun ini. Kita harus beradaptasi," terang Alue.

Alue melanjutkan, Indonesia sudah melakukan banyak hal untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya lewat manajemen gambut.

"Kita sudah mulai di dalam negeri beberapa program terkait perbaikan manajemen gambut, pencegahan kebakaran, kebijakan presiden, energi B20 dan B30 dan lain-lain kita sudah begerak," katanya.

"Kita sudah advance dan siap dalam melangkah laksanakan target NDC kita di tahun depan," sambung Alue.
Pemerintah juga memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang melakukan pembakaran hutan dalam pembebasan lahan. Menurut Alue, ada perusahaan dan individu yang sudah dihukum akibat membakar hutan.

"Kan sudah ada beberapa kasus kemarin yang terbakar kita tindak, itu sanksi sudah bahkan ada yang sudah ke pengadilan," ucapnya.

Beberapa di antaranya diberikan sanksi penundaan perizinannya hingga denda administratif.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya