Berita

Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Lieus: Pasca Rekonsiliasi, Tidak Ada Lagi Alasan Untuk Cekal Habib Rizieq

SELASA, 03 DESEMBER 2019 | 17:16 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Tidak ada yang berubah dari isu besar yang dibawa dalam Reuni Akbar 212, Senin (2/12) lalu. Peserta reuni konsisten menyuarakan keadilan, sebagaimana Aksi 212 yang digelar pada 2016 lalu.

Dulu Aksi 212 menuntut adanya keadilan pada kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Kini, mereka kembali menuntut keadilan agar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dipulangkan ke tanah air tanpa hambatan.

Begitu tegas Ketua Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma kepada redaksi, Selasa (3/12).

“Aksi 212 pertama bicara keadilan, hari ini masih disuarakan keadilan,” tegasnya.

Untuk itu, Lieus mendesak pemerintah untuk bisa tanggap pada semua masalah yang berhubungan dengan keadilan masyarakat. Baginya kasus keadilan yang menyedihkan saat ini adalah Habib Rizieq tidak bisa kembali pulang ke tanah air.

Pemerintah tidak perlu mengelak dan menyebut masalah Habib Rizieq yang dicekal Arab Saudi adalah masalah pribadi. Sebab, sambungnya, publik sudah tahu ada pihak yang memang menghalangi kepulangan Habib Rizieq.

“Itu kebohongan, semua orang tahu. Jadi bukan Habib Rizieq tidak mau balik, tapi ada tangan dari Indonesia yang mau halangi,” tegasnya.

Menurut Lieus, pasca rekonsiliasi Pilpres 2019, seharusnya tidak ada lagi diskriminasi politik. Semua kelompok harus dirangkul untuk bersatu membangun bangsa.

“Setelah rekonsiliasi, tidak ada alasan lagi untuk tidak kembalikan Habib Rizieq,” demikian Lieus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya