Berita

Marsekal (Purn) Chappy Hakim/Ist

Publika

Quo Vadis B-737 Max 8 Setelah Dua Fatal Accident

SABTU, 30 NOVEMBER 2019 | 09:51 WIB

SETELAH dua kecelakaan pesawat terbang Boeing 737 Max 8 Lion Air dan Ethiopian Airlines, dan pasca pengumuman laporan akhir KNKT, maka tidak dapat dihindari kemudian berkembang berita-berita yang menyudutkan Pabrik Pesawat Terbang Raksasa Boeing dan juga pihak Otoritas Penerbangan Amerika  Federal Aviation Administration FAA.

Berita yang simpang siur menjadi agak sulit dicerna, karena disamping menguraikan hal yang sangat teknis bidang penerbangan , juga terlihat  bercampur baur dengan adanya unsur-unsur persaingan bisnis dan politis yang menyertainya. Apapun itu, akan tetapi berita yang beredar dapat dipastikan sudah sangat mengganggu reputasi Boeing dan FAA yang selama ini kredibilitasnya sangat terjaga.

Pabrik pesawat penyandang nama besar dalam dunia penerbangan sipil komersial dan otoritas penerbangan terpercaya tingkat global kini tersudut dengan banyak tuduhan yang dialamatkan pada keduanya, bahkan sudah dengan atribut sinis “profit before safety”.


Pertengahan menjelang akhir bulan November 2019 saya pribadi,  yang diposisikan sebagai Aviation Safety Expert telah di undang oleh pihak Pabrik Boeing untuk menyaksikan sendiri tentang bagaimana Pabrik Pesawat terbang Boeing tengah dalam proses  melakukan perbaikan dan penyempurnaan B-737 Max 8 pasca dua kecelakaan fatal yang telah merengut ratusan jiwa manusia di Indonesia dan Ethiopia.

Menyaksikan paparan tentang hal teknis yang telah dilakukan dan mengikuti sesi demo di simulator serta sejumlah penjelasan dari penyempurnaan prosedur latihan penyesuaian terbang di pesawat Boeing 737 Max 8 kelihatannya pihak pabrik telah melakukan berbagai upaya perbaikan serius untuk dapat mengembalikan kepercayaan dunia terhadap produknya yang sejauh ini memang dapat diandalkan terutama pada aspek yang sering disebut dalam jargon populer “Safety is the first priority”.

Patut dicatat dalam perkembangannya kemudian memang menjadi tidak mudah bagi Boeing untuk meraih kepercayaan itu kembali.

Walau pihak Boeing telah merencanakan pada bulan Januari 2020 mendatang Boeing 737 Max 8 sudah akan dapat terbang operasional kembali, namun semua pihak  kelihatannya masih akan menunggu apa yang akan diputuskan oleh FAA dan otoritas penerbangan Eropa EASA dalam menyikapi proses perbaikan yang telah dilakukan oleh Pabrik Boeing tersebut.

Bagaimana dengan Garuda dan Lion Air sebagai pengguna pesawat terbang  Boeing 737 Max 8?

Sementara itu , bagi otoritas penerbangan Indonesia sendiri Menteri Perhubungan  dengan sangat jelas menyatakan atas pertanyaan wartawan bahwa Indonesia akan menunggu perkembangan lebih lanjut dari otoritas penerbangan Amerika Serikat FAA dalam kasus Boeing 737 Max 8 itu.

Pada kunjungan singkat di Seattle  ketika itu, saya sempat berjumpa dengan banyak teman-teman warga Indonesia yang bermukim di sana yang sebagian besar ada dan masih bekerja di Pabrik Pesawat Terbang Boeing.

Terdapat pula beberapa rekan EX IPTN yang telah survive menjalani hidup di negeri orang dengan tetap bergelut di bidang kedirgantaraan setelah mereka tidak memperoleh ruang yang cukup lagi untuk berkarya di IPTN yang kini bernama PTDI.

Terkesan dan semoga teman teman semua tetap terjaga spirit “airmindedness” dan semangat kebangsaannya dalam merambah dunia kedirgantaraan di manapun berada, Good luck.

Marsekal (Purn) Chappy Hakim
Mantan KSAU dan Pendiri Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI)

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya