Berita

Muslim Uighur/Net

Publika

Unjuk Gigi Santri Di Negeri Komunis

JUMAT, 29 NOVEMBER 2019 | 04:48 WIB

KEMENAG dan Kemenlu telah mengirim 10 santri ke Tiongkok pada Senin, (25/11). Tujuannya, untuk memperkenalkan lembaga pendidikan Islam yang toleran, moderat, dan inklusif. Program ini merupakan ajang unjuk gigi Indonesia dalam merawat perdamaian dunia. Program ini ditujukan untuk menangkis anggapan masyarakat internasional terkait pendidikan Islam yang menjadi lahan subur kelompok radikal.

Terkenal dengan paham komunisnya, apa yang hendak didapat para santri di negeri tersebut? Kecuali mereka berani menyampaikan protes dan  pembelaan terhadap Muslim Uighur. Katakan bahwa tindakan membatasi kebebasan beragama di Xinjiang itu radikal dan intoleran.

Tiongkok harus belajar toleransi dari Indonesia. Minoritas Tionghoa di Indonesia justru aman dan bebas beribadah. Mengapa saudara kami, Muslim Uighur, malah dipenjara layaknya penjahat teroris?

Kalaulah lawatan santri membawa pesan perdamaian, Palestina dan negeri-negeri Timur Tengah lebih layak dikunjungi. Rohingnya, Gaza, Kashmir, dan lainnya lebih pantas mendapat perhatian Indonesia dibanding Tiongkok. Bila mau belajar jadi moderat, Tiongkok bukan percontohan. Sebab negara itu justru menampakkan kebengisan terhadap umat Islam.

Pemerintahannya cenderung represif dan diktator. Apa yang mau diteladani? Bukankah mendalami sistem pendidikan Islam harusnya bertolak ke Timur Tengah? Merekalah pusat pendidikan Islam yang sesungguhnya. Di sana banyak terdapat khazanah ilmu Islam. Mereguk ilmu dari negeri yang pernah menjadi pusat peradaban Islam sangatlah bermanfaat. Bukan ke negara komunis.

Hingga saat ini, komitmen Indonesia untuk perdamaian masih terbilang minim. Suara dan gaung untuk umat muslim dunia yang tertindas kosong bunyinya. Andaikata pengiriman santri memberi kabar baik untuk Muslim Uighur, kami apresiasi. Namun bila tidak, itu tak lebih sekadar hanya teori basa basi.

Toleransi itu berani bersuara pada mereka yang menjajah saudara kita. Bukan bermanis muka dengan kapitalis, liberalis, apalagi komunis. Jangan sampai pesan perdamaian itu hanya lips service. Tak berefek sama sekali terhadap peran Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB.

Jangan sampai pula peran ini termandulkan dengan berbagai manuver kebijakan penguasa yang lebih pro asing dan aseng. Sehingga untuk bersuara melawan penjajahan muslim dunia menjadi lembek dan mlempem. Jadilah santri berani! Pembela hak-hak kaum muslim yang dikebiri atas nama moderasi, toleransi, dan inklusi.

Chusnatul Jannah
Penulis adalah aktivis Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya