Berita

Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjie Astuti dalam sebuah acara diskusi publik bertajuk Ekonomi Indonesia Era Kabinet Indonesia Maju/RMOL

Politik

Bu Susi: Isu Radikalisme Harusnya Silent, Agar Tak Hambat Investasi

RABU, 27 NOVEMBER 2019 | 18:37 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Isu yang menyinggung tentang radikalisme dapat mempengaruhi investasi yang akan masuk ke Indonesia.

Hal ini dituturkan oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjie Astuti dalam sebuah acara diskusi publik bertajuk "Ekonomi Indonesia Era Kabinet Indonesia Maju" di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (27/11).

"Jangan terlampau sering kita memunculkan isu gitu (radikalisme) karena kan orang takut gitu. General saja," imbau Susi kepada wartawan.

Susi menambahkan, isu-isu radikalisme diduga membuat investor asing takut dan tidak nyaman, sehingga enggan berinvestasi ke Indonesia.

"Kita mestinya adem ayem, jangan ada demo, jangan ada juga bicara tentang terorisme, radikalisme. Tidak usah lagi digaungkan (isu radikalisme) karena orang takut," imbuhnya.

Lebih lanjut Susi mengatakan, isu radikalisme dan terorisme seharusnya diselesaikan dengan cara senyap oleh penegak hukum. Hal ini dilakukan agar para investor tidak mengetahui dan merasa nyaman ketika berinvestasi ke Indonesia.

"Jadi itu mestinya diselesaikan dengan silently, itu kan sudah ada tugasnya masing-masing," tegasnya.

Di sisi lain, ia juga menyinggung soal asas law inforcemance atau asas kepastian hukum bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Jika indeks kepastian hukum menurun, kata Susi, maka secara otomatis investasi juga diyakininya bakal mengalami penurunan.

"Kepastian hukum itu sangat penting untuk mengundang investor datang. Buat susana yang nyaman, adanya kepastian hukum, jadi ya kalau kepastian hukum turun, ya investasi juga akan turun," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya