Berita

Anies Baswedan bantah lakukan komersialisasi kawasan TIM/RMOL

Politik

Bantah Mengkomersialkan Kawasan TIM, Anies: Ayo Diskusikan Dengan Kepala Dingin

SELASA, 26 NOVEMBER 2019 | 10:55 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Proyek Revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki tak selalu mendapat dukungan. Faktanya, rencana pembangunan Wisma Seniman justru mendapat protes dari banyak kalangan.

Revitalisasi kawasan TIM merupakan pelaksanaan dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 63/2019. Di kawasan ini, rencananya akan dibangun tempat penginapan yang diberi nama Wisma Seniman.

Inilah yang kemudian menjadi polemik dan diprotes banyak seniman. Karena pembangunan wisma bergaya hotel berbintang ini dianggap akan menggerus aktivitas berkesenian dan malah didominasi aktivitas perbisnisan.

Pemprov DKI Jakarta bukan tak melakukan sosialisasi. Melalui Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Dadang Solihin, Pemprov pun bertemu dengan sejumlah seniman untuk melakukan dialog.

Namun sosialisasi itu berujung adu mulut antara kedua pihak. Cekcok itu pun sempat terekam video yang kemudian dengan cepat menjadi viral.

Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat angkat bicara. Menurut Anies, polemik revitalisasi TIM ini harus didiskusikan dengan kepala dingin.

"Memang saya menyayangkan (kejadian tersebut) dan sudah saya tegur Pak Deputi Pariwisata dan Kebudayaan karena emosional," katanya, Senin (26/11).

"Memang tidak seharusnya seperti itu. Jadi tukar pikiran yang rileks saja. Toh apa yang disampaikan adalah aspirasi yang sah dan didiskusikan kira-kita begitu penjelasannya," ujar Anies.

Anies pun turut membantah kalau revitalisasi dan pembangunan Wisma Seniman ini untuk tujuan komersial. Sebab, kata Anies, DKI Jakarta telah memisahkan antara Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan.

"Kenapa dipisah? Supaya kegiatan budaya yang tidak berorientasi komersial jangan digabung dengan kegiatan pariwisata yang berorientasi komersial. Jadi ini bukan lisan. Tapi dibuktikan loh," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya