Berita

Djauhari Oratmangun/Net

Politik

BKPM Dan KBRI Beijing Tidak Mau Sia-siakan Bloomberg New Economy Forum 2019

SABTU, 23 NOVEMBER 2019 | 11:28 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama-sama KBRI Beijing terus mendorong masuknya investasi ke Indonesia guna menggenjot pertumbuhan ekonomi yang lebih mandiri.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan forum skala internasional Bloomberg New Economy Forum (NEF) 2019 yang diadakan di Beijing Yanqi Lake International Convention & Exhibiton Center (ICE), Beijing, RRT dan dihadiri oleh lebih dari 500 pemimpin pemerintah, politik, dan bisnis terkemuka.

Indonesia melalui BKPM dan KBRI Beijing diundang untuk mengisi salah satu breakout session dalam rangkaian kegiatan Bloomberg NEF 2019 dengan tema Building Asia: Spotlight on Indonesia and its next generation industries and talents dan dipandu oleh Haslinda Amin, news anchor Bloomberg untuk Kawasan Asia Tenggara.


"Bapak Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, HE. Djauhari Oratmangun, memaparkan sejumlah arah kebijakan investasi di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo periode kedua, khususnya soal pelimpahan wewenang kepada BKPM terkait proses dan penerbitan izin kementerian/lembaga serta penentuan kelayakan investor yang mendapatkan Tax Holiday dan Tax Allowance. Diharapkan ini memberikan kepastian yang lebih besar kepada para investor sehingga realisasi investasi dapat berjalan dengan cepat kedepannya," ujar Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi Rizal Calvary Marimbo di Beijing, RRT, Jumat (22/11).

Sejalan dengan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, pada kesempatan yang sama Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan BKPM Nurul Ichwan menyampaikan bahwa pada intinya pengembangan dan perbaikan kebijakan yang diusung oleh pemerintah sekarang adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui peningkatan peringkat Indonesia dalam Ease of Doing Business (EODB) dan realisasi investasi, baik yang baru akan masuk maupun yang masih dalam proses realisasi.

"Kami mengharapkan investasi yang berkualitas dan dapat mengembangkan pola kemitraan dengan UMKM lokal. Oleh karena itu, kami fokus untuk mengawal dan mempercepat realisasi investasi besar dan membentuk Satgas untuk memfasilitasi investor yang terkendala," katanya.

Dalam sesi tersebut, Haslinda Amin juga menanyakan sektor prioritas dan peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada investor. "Sektor kendaraan listrik/ Electric Vehicle (EV) dimana terdapat perusahaan Jepang yang berencana membuka pabrik kendaraan listrik/ hybrid. Dia juga tanya soal sektor digital economy, dan sektor peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai talents," papar Rizal.

Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia menjelaskan bahwa sektor EV saat ini tengah diminati sejumlah investor Tiongkok, salah satunya dari Nanning, dan sedang dalam penjajakan dengan beberapa perusahaan baterai EV.

"Adanya rencana investor Tiongkok dan Jepang untuk membuka industri EV/hybrid tentunya akan menarik investasi lebih banyak lagi di industri baterai, mengingat sumber daya nikel sebagai bahan utama baterai sangat melimpah di Indonesia," tambah Nurul.

Ferry Unardi, founder Traveloka, sebagai salah satu peserta sesi juga menyampaikan bahwa perkembangan digital economy di Indonesia sangat signifikan dan terdapat banyak sektor potensial yang masih dapat digarap oleh investor, tidak hanya online travel dan e-commerce atau ride hailing seperti Gojek, tetapi juga edukasi dan kesehatan.

Sektor potensial dan model bisnis dalam digital economy perlu didasarkan pada consumer trend di Indonesia, khususnya yang dapat mengintegrasikan seluruh services untuk memenuhi kebutuhan konsumen disaat ini dan masa mendatang," ujar Ferry.

Ferry juga meyakinkan para peserta bahwa pemerintah Indonesia saat ini telah memberikan perhatian yang lebih terhadap pengembangan digital economy di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang siap dengan era ekonomi baru melalui pendidikan vokasi dan pusat riset.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya