Berita

Menteri Edhy Prabowo menyerap aspirasi nelayan/Ist

Politik

Kunker Ke Babel, Edhy Prabowo Jaring Unek-Unek Nelayan

MINGGU, 17 NOVEMBER 2019 | 23:22 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Masukan dan kritikan terus dijaring Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menyongsong pemerintahan lima tahun ke depan.

Kali ini, KKP yang dimpimpin langsung oleh Menteri Edhy Prabowo meninjau beberapa lokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang menjadi titik aktivitas para nelayan.

"Tolong sampaikan semua unek-uneknya, biar kami catat langsung. Baru setelah ini saya akan melakukan banyak kegiatan. Keputusan terbaik adalah banyak mendengarkan suara nelayan, suara pelakunya langsung,” ucap Menteri Edhy membuka sambutannya di hadapan para nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Sabtu (16/11).

Edhy berjanji untuk menyelesaikan berbagai masalah yang selama ini dihadapi nelayan secara tuntas. Ia juga akan melakukan kajian yang mempertimbangkan manfaat bagi seluruh stakeholder.

 â€œSaya tidak akan mengambil keputusan yang gegabah. Jadi ini salah satu langkah awal, mendengarkan untuk memahami permasalahan di lapangan. Kami serap dulu, lakukan kajian, lalu mengambil keputusan,” sambungnya.
   
Berbagai masukan pun diutarakan nelayan, mulai dari stok ikan yang berlebih, bantuan cold storage, pendangkalan muara sungai, izin usaha tambak yang berbenturan dengan lokasi pariwisata, hingga masalah penyuluh perikanan.

Salah seorang nelayan di PPN Sungailiat, Asdar misalnya, ia menyampaikan keluhan terkait aktivitas pendangkalan (sedimentasi) pantai yang memakan banyak korban.

Ia juga menyampaikan masih ada kapal ikan asing yang mengambil hasil laut. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah dapat menindaknya lebih tegas lagi.

Mendengar keluhan tersebut, Menteri Edhy akan tetap melanjutkan kebijakan penenggelaman kapal yang dinilai baik. Namun, ia menekankan soal pentingnya komunikasi dua arah dengan nelayan, serta prioritas pembinaan untuk meningkatkan industri perikanan ke depan.

"Pencurian ikan pasti akan kami tindak tegas. Kalau tenggelamkan kapal, kita juga bisa. Tapi bukan juga hanya itu. Selanjutnya apa? Yang terpenting adalah menyelesaikan urusan nelayan,” jawab Menteri Edhy.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya