Berita

Ngasiman Djoyonegoro/Net

Pertahanan

Jangan Sesatkan Publik Dengan Menduga Terorisme Dilakukan Negara

SABTU, 16 NOVEMBER 2019 | 19:00 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Mantan Ketua KPK periode 2010-2011 Busyro Muqqodas melontarkan pernyataan kontroversial. Dia menduga aksi-aksi terorisme yang terjadi saat ini diaktori oleh negara seperti zaman orde baru.

Pengamat intelijen dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyebutkan, pernyataan Busyro Muqqodas terkait dugaan bahwa terorisme diaktori negara dinilai menyesatkan.

“Pernyataan bahwa terorisme diaktori oleh negara adalah menyesatkan. Pendapat tersebut secara tidak sadar memberikan legitimasi terhadap aksi-aksi terorisme dan mengaburkan opini publik bahwa terorisme merupakan kejahatan yang nyata,” demikian Ngasiman Djoyonegoro kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/11).

Simon -karib disapa- menjelaskan bahwa teroris bergerak dalam sel yang kecil. Mereka, kata Simon, tersebar dan melakukan aksi secara tidak terduga.

"Teroris dalam komando yang tidak terstruktur, tersebar dan melakukan aksi secara tak terduga, kapan saja dan dimana saja. Hampir semua serangan teroris polanya demikian," tandas Simon.

Melihat serangan bom terakhir di Poltabes Medan Simon, Simon memastikan, tidak mungkin negara menyerang dirinya sendiri. Sementara di sisi yang lain, Polri telah berhasil menangkap dan melumpuhkan sel-sel terorisme.

Lebih lanjut Simon menjelaskan, pola terorisme yang terjadi di Indonesia mengikuti perkembangan teror global. Kalau dulu gerakan terorisme berafiliasi dengan al-Qaeda, sekarang berafiliasi dengan ISIS.

“Pernyataan bahwa teroris merupakan strategi politik negara sangat berbahaya, karena berpotensi memberi angin segar menyemangati sel-sel teroris yang lain atau setidaknya simpatisan ISIS bertepuk tangan dengan kejadian bom serta tidak menganggap bahwa meledakkan bom bukan kejahatan,” pungkas Simon.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya