Berita

Pemeriksaan tas penumpang oleh petugas keamanan MRT/Ist

Nusantara

Tak Main-Main Soal Keamanan, MRT Periksa Semua Tas Penumpang

JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 | 23:40 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada aturan baru yang diterapkan PT Mass Rapid Transit Jakarta dalam hal pengamanan moda raya terpadu (MRT) terhadap penumpangnya.

Setelah sebelumnya hanya menggunakan metal detector, kini petugas keamanan akan meminta semua orang yang masuk stasiun membuka tasnya. Aturan itu sudah berlaku efektif di semua stasiun.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin mengatakan, pengetatan keamanan itu dilakukan setelah berkordinasi dengan pihak kepolisian.


“Kami kordinasi intensif (dengan kepolisian). Tidak hanya saat ini saja, sebelumnya juga begitu. Pada saat tertentu tentu diperlukan pengetatan keamanan,” kata Kamaluddin kepada wartawan, Jumat (15/11).

Menurutnya, rasa aman dan nyaman menjadi hal wajib yang harus diberikan kepada semua menumpang. Oleh karenanya, pihaknya memutuskan untuk memperketat pengamanan setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Sekarang sih pengetatan keamanan masih wajar, belum sampai seperti dulu pernah sangat ketat. Sekarang baru pakai metal detector dan tas yang masuk stasiun kami minta untuk buka. Cukup sampai di situ untuk kondisi saat ini,” tuturnya.

Pemeriksaan tas milik penumpang kini menjadi standar operasional prosedur (SOP) oleh semua petugas kepada penumpangnya. Sejauh ini pun ia mengaku aturan tersebut berjalan lancar dan efektif. Pasalnya selain antrian tidak terlalu panjang, hal itu juga didukung oleh sikap penumpang yang koperatif.

“Dan yang ini juga hanya berlaku bagi yang bawa tas. Yang enggak bawa ya enggak perlu,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya akan memberikan sanksi internal kepada para petugas yang tak menjalankan SOP tersebut. Sebab untuk soal keamanan, MRT Jakarta tidak akan main-main.

“Akan kami beri sanksi internal. Kami investigas, jam berapa, siapa, kami akan beri sanksi. Kami sangat serius karena keamanan semua penumpang prioritas kami. Untuk penumpang, kami sarankan kooperatif," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya